Harian Sederhana, Depok – Wali Kota Depok, Mohammad Idris membenarkan ada dua warganya yakni NT (31) dan MD (64) yang tinggal di Perumahan Studio Alam, Kecamatan Sukmajaya terinfeksi corona. Hal tersebut diungkapkannya saat konferensi pers di Balai Kota Depok, Senin (02/03).
Ia menuturkan, sebelum ditetapkan terinfeksi corona, diketahui NT dan MD diketahui sempat berobat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok pada 27 Februari 2020. Saat berobat, kedua korban berobat memiliki keluhan flu dan sesak napas.
“Tapi diagnosa rumah sakit kata pasien, kata dokternya-susternya, waktu itu hanya bronkitis,” tutur Idris.
Lalu, pasien tersebut kembali lagi ke RS Mitra Keluarga Depok pada 29 Februari 2020. NT akhirnya bercerita bahwa sebelumnya dia sempat melakukan kontak dengan WNA asal Jepang.
“Dia ingat bahwa pada tanggal 14 Februari dia menerima tamu orang Jepang dari Malaysia. Dia memang pekerjaannya sebagai pendamping dansa di entertainment-lah seperti itu,” imbuh Idris.
“Lalu setelah itu dia mendengar si orang Jepang ini di Malaysia terserang penyakit tersebut. Ceritanya di sana seperti apa kita nggak tahu. Sehingga dia kembali lagi ke RS Mitra Keluarga pada tanggal 29 Februari tersebut mengkhawatirkan dirinya terkena Corona,” sambung Idris.
Orang nomor satu di Kota Depok ini menemukan fakta menarik lantaran adanya kabar beberapa perawat di RS Mitra Keluarga Depok yang diduga terpapar corona. Hal ini lantaran para tenaga medis berinteraksi dengan korban.
“Dan ada info yang menarik yang perlu saya dalami dan kita minta keterusterangan juga dari pihak rumah sakit bahwa katanya, infonya ada beberapa perawat yang terkena lalu pulang dan berinteraksi sama keluarga,” kata Idris.
Idris telah memerintahkan pihak Dinas Kesehatan mendatakan para perawat tersebut. Hal ini agar Pemkot Depok melakukan tindakan cepat apabila ada warga yang suspect corona.
“Saya minta data detailnya orang-orang itu di mana rumahnya dan kita lakukan gerakan cepat terhadap penanganan antisipasi dan mengawasi mereka mendampingi mereka, mengawal itu untuk kita tangani jika memang benar positif penyakit ini,” jelasnya.
“Saya sudah utus dari Kominfo atas arahan saya untuk datangi RS Mitra Keluarga Depok,” tambahnya.
Idris mengatakan jumlah perawat tersebut mencapai 70-an orang. Dia menambahkan 70-an perawat itu bukan positif virus Corona.
“Tujuh puluh bukan positif, tapi mereka petugas medis yang berinteraksi dengan pasien. Nah ini sudah dirumahkan oleh Rumah Sakit Mitra Keluarga dan sedang kita pantau,” tuturnya.
Idris menambahkan pihaknya masih mendatakan 70-an tenaga medis tersebut. Saat ini 70 tenaga medis tersebut dirumahkan.
“Iya tenaga medis semua yang berinteraksi. Jadi bukan sakit ya, tapi dikhawatirkan mereka yang berinteraksi ya. Kita kan kalau sakit dua hari interaksi banyak tuh suster semua itu dihitung semua, 70-an dirumahkan semua,” katanya.
Meskipun ada warganya yang terpapar corona, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok belum ada rencana menetapkan adanya status kejadian luar biasa atau KLB. Namun, Pemkot Depok akan terus berkonsultasi dengan Kementerian Kesehatan terkait status tersebut.
“Nanti akan kita konsultasi ke para menteri. Nanti menteri yang akan menimbang itu semuanya. Keputusan KLB tentang siaga segala macam kita tetap konsultasi ke provinsi atau pusat,” kata Idris.
Lebih lanjut, Idris juga enggan berandai-andai saat ditanya apakah pihaknya ada skenario untuk menutup Kota Depok terkait adanya 2 warga yang terinfeksi virus Corona ini. “Ya kita tidak berandai-andai. Kita sudah antisipasi dan siapkan beberapa kiat dan strategi. Saya nggak mau berandai-andai sekarang,” jelas Idris.
Idris mengatakan akan menurunkan tim untuk menindaklanjuti kasus ini. Pihaknya akan melakukan upaya-upaya pencegahan agar virus itu tidak mewabah. “Saya akan tindak cepat ketika ada tim ini. Insha Allah bisa kita lakukan tindakan-tindakan lebih cepat dan efektif,” katanya.
Dia juga menyebut, sejak maraknya virus corona di Wuhan sejak bulan Januari 2020 melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok telah mengeluarkan Surat Edaran No. 445/0404/SURVIM sebagai bentuk kewaspadaan terhadap virus corona.
“Kami dari pemerintah sudah melakukan segala macam pencegahan diantaranya dengan surat edaran sebagai kewaspadaan terhadap corona,” tandasnya.
Masih ditempat yang sama, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok, Sidik Mulyono menyebut ada 76 tenaga medis di Rumah Sakit Sentra Medika yang melakukan kontak langsung dengan pasiennya. Pihak rumah sakit pun telah ‘merumahkan’ puluhan tenaga medis tersebut.
“Puluhan terindikasi semuanya sudah dirumahkan,” tutup Sidik. (*)