Metro Depok – Terkait pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok di wilayah timur yang berlokasi di Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok kini tengah melakukan berbagai persiapan dan rencananya pembangunan fisik akan berjalan di tahun 2020.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Kota Depok Dudi Miraz menuturkan Pemkot Depok sudah melakukan pembebasan lahan terhadap lahan seluas 9.811 meter persegi sudah dibebaskan, dengan anggaran Rp27,6 miliar yang berasal dari APBD.
“Lahan sudah siap. Tinggal di tahun 2019 kami akan melakukan perencanaan pembangunan. Kami juga berencana membuat Detail Engineering Design (DED) di tahun 2019 juga. Kalau pembangunan fisik ya rencananya di tahun 2020,” paparnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok Lies Karmawanti mengatakan nantinya RSUD wilayah timur akan dibangun lima lantai dan memiliki 100 bed. Untuk pembangunannya sendiri akan dilakukan bertahap lantaran bergantung pada anggaran.
“Untuk 2019, kami berharap sudah berjalannya cut and fill serta konstruksinya. Rencana pembangunan RSUD di wilayah timur ini merupakan program unggulan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok. Bukan itu saja, ini juga ada dalam RPJMD. Mudah-mudahan di tahun 2021 akan dapat beroperasi,” katanya.
Dia juga memaparkan kalau nantinya RSUD tersebut akan ada beragam fasilitas poliklinik (poli) seperti poli umum, kandungan dan kebidanan, bedah, hingga anak sesuai kebutuhan warga. Bukan itu saja, RSUD tersebut juga akan dilengkapi fasilitas NICU, PICU, ICU, Perina, dan sebagainya.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna mengatakan kalau Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dipastikan akan membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang baru di bagian timur Kota Depok. Tepatnya di seberang Perumahan Permata Cimanggis yang berada di Jalan Raya Tapos, Kelurahan Cimpauen, Kecamatan Tapos.
Pradi menuturkan kalau lahan di lokasi seluas 9000 meter persegi yang akan dibangun RSUD baru tersebut telah dibebaskan dengan menelan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 26 Miliar.
Dia juga mengungkapkan alasan dipilih lahan tersebut untuk dibangun RSUD adalah lokasinya bisa dikatakan cukup strategis dan dapat diakses oleh masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah timur.
“Memang kebutuhan akan adanya RSUD di wilayah timur Depok bisa dikatakan cukup urgent atau mendesak. Selain itu dengan adanya RSUD di wilayah timur juga diharapkan masyarakat semakin mudah mendapat pelayanan kesehatan yang disubsidi,” tuturnya, kemarin.
Dia juga menambahkan kalau saat ini Depok baru memiliki RSUD di wilayah barat tepatnya di Jalan Raya Muchtar, Kecamatan Sawangan. Tentunya RSUD tersebut cukup jauh dijangkau oleh masyarakat yang tinggal di timur.
Pradi mengaku kalau sebelumnya memang ada beberapa daerah alternatif untuk dibangun RSUD seperti di wilayah Kecamatan Cilodong, Cimanggis dan Tapos. Namun, pihaknya akhirnya memutuskan untuk memilih lokasi RSUD yakni di wilayah Kecamatan Tapos.
“Karena itu nantinya masyarakat di bagian timur bisa mendapatkan fasilitas kesehatan di RSUD yang baru tersebut. Selama ini, banyak waga di bagian timur Depok, yakni di Kecamatan Tapos, Cimanggis, Cilodong, dan Cipayung terpaksa mencari layanan kesehatan di luar wilayah Kota Depok, seperti ke kawasan Cibinong, Bogor dan Jakarta Timur,” paparnya.
Pihaknya selepas pembebasan lahan akan secepatnya membangun RSUD baru tersebut. Tentu saja dimulai di tahun anggaran 2018 dengan pembebasan lahan yang sudah dilakukan dan selanjutnya di tahun ini juga Pemkot Depok akan membuat DED-nya.
“Setelah pengadaan lahan maka kami pun akan membuat DED agar tahun depan pembangunan sudah bisa dikerjakan. Rencananya RSUD Depok di bagian timur akan memiliki lima lantai dengan kapasitas 100 tempat tidur dengan dilengkapi fasilitas penunjang lainnya,” tutupnya. (WS/MD/JPG)