Untuk memudahkan pelaksanaan program PSKS, Pemkot Depok melengkapi Kampung Siaga yang ada di tiap RW dengan aplikasi yang terintegrasi dengan Pusat Informasi Covid-19 Depok atau Picodep.
Idris mengklaim, aplikasi Kampung Siaga itu menjadi yang pertama ada di Jawa Barat sebagai langkah dalam menanggulangi Covid-19.
Selain itu, Idris nuga mengaku dibutuhkan juga kolaborasi tim kerja dengan melibatkan banyak pihak.
Diantaranya adalah pelibatan Tiga Pilar di kecamatan atau kelurahan, Puskesmas, Tim Pengawas, Tim Pendamping, Satgas Kampung Siaga Covid-19, RT atau RW dan pihak lainnya, termasuk para relawan.
“Mudah-mudahan dengan kolaborasi program PSKS ini, kasus Covid-19 pada RW yang dikategorikan zona merah dapat segera diselesaikan,” akunya.
Nantinya, kata Idris, penerapan PSBB Proporsional akan dilaksanakan jika sampai pada 4 Juni 2020, Angka Reproduksi Efektif (Rt) Depok konsisten di angka 1 atau kurang dari 1, serta terpenuhinya indikator lain.
Berdasarkan analisis data di Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC) Kota Depok, Idris memaparkan tren perkembangan Rt menunjukkan penurunan sejak tanggal 25 Mei 2020 yakni Rt 1,39 atau Rt kurang dari 1.
“Semoga ini dapat dipertahankan dan terus turun hingga 4 Juni mendatang. Dengan begitu, Kota Depok dapat melaksanakan PSBB Proporsional,” tuturnya. (*)