Harian Sederhana, Depok – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mencatat ada sebanyak 340 proyek di Kota Depok yang diperkirakan terancam mangkrak akibat tidak memenuhi masa target penyelesaian di 2019. Angka tersebut didominasi pada proyek jalan lingkungan atau Jaling.
“Jadi ini kena pinalti, udah pasti. Bagi yang tidak selesai pada waktu kontrak pun itu sudah kena penalti artinya kena sanksi,” kata Kepala Dinas PUPR Kota Depok, Dadan Rustandi saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (24/12).
Rata-rata proyek yang berpotensi molor atau tidak selesai target ialah jalan, drainase dan jembatan. Angka yang digelontorkan pada sejumlah proyek itu rata-rata berkisar Rp 1 miliar dan dilakukan oleh pihak ketiga dengan cara lelang.
Dadan mengatakan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan ratusan proyek tersebut terancam molor pengerjaannya. Salah satunya akibat masa lelang yang terlalu lama.
“Di kita ada dua ribu pekerjaan, tentunya yang lelang ini karena kan baru selesai tahun kemarin di bulan November yang jumlahnya sampai 340. Tentunya itulah yg menjadikan kita harus mengejar progres,” ujar Dadan.
Namun demikian, Dadan mengungkapkan, pihaknya akan berusaha agar sejumlah pengerjaan itu selesai pada akhir tahun ini. “Iya harus selesai tahun ini juga, kalau secara itu aturan sekarang ini kan diperbolehkan. Artinya diperbolehkan 50 hari tergantung kepadatan di PPK, ini kajiannya kajian teknis,” imbuh Dadan.
“Kalau yang lelang itu sudah harus konsekuen, dia berani nawar berarti harus selesaikan itu,” timpalnya lagi
Lebih lanjut dirinya pun optomis hal itu bisa terselesaikan dengan baik karena terkait dengan serapan anggaran.
“Insha Allah terserap semua. Namun memang di keuangan itu kita targetkan di 90 persen. Kami usahakan tidak terjadi kegagalan. Angka biaya proyek itu rata-rata kisaran Rp 1 miliar,” kata Dadan.
Geber Proyek Infrastruktur
Mendekati penghujung 2019, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus menggeber infrastruktur. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok, Dadan Rusatandi.
Dadan menerangkan, selain melanjutkan proyek yang sudah berjalan, pihaknya juga tengah menggelar beberapa proyek baru yang diharuskan selesai sebelum tutup tahun.
Hal itu dikatakan Dadan mengingat dirinya baru beberapa bulan menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR, menggantikan Manto yang dipindah ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) pada Mei 2019 lalu.
“Iya, saya masuk ke PUPR sudah ada beberapa proyek yang berjalan. Jadi selain melanjutkan, pihak kami juga tengah menggelar beberapa proyek yang lain,” kata Dadan kepada Harian Sederhana, Senin (2/12).
Meski menyisakan waktu yang singkat untuk 2019, namun Dadan yakin progres pekerjaan tahun ini mencapai sembilan puluh persen. “Kalau sampai 100 persen tidak mungkin ya, tapi saya yakin mencapai 90 persen,” ujar Dadan.
Dadan mengaku mempunyai trik untuk mencapai target tersebut, salah satunya dengan mempercayakan sepenuhnya kepada masing-masing bidang yang menangani. “Saya tidak akan mengintervensi seluruh bagian karena saya yakin semua akan bekerja maksimal, saya percaya itu,” imbuh Dadan. (*)