Harian Sederhana, Bekasi Timur – Dinas Kesehatan Kota Bekasi membenarkan laporan dugaan keracunan makanan kemasan terhadap 39 siswa di salah satu sekolah di wilayah Kelurahan Bekasijaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Saat dikonfirmasi, Pelaksana Seksi Kefarmasian Alkes Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Rudi Hartono, membenarkan laporan tersebut dan sebagai langkah antisipasinya Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi menerjunkan sejumlah personil ke sekolah tersebut untuk melakukan pengecekan.
“Kami tadi mendapatkan info adanya dugaan keracunan yang dialami sejumlah siswa sekolah di Kelurahan Bekasijaya, karena itu Dinkes Kota Bekasi menerjunkan Kepala Puskesmas setempat dan personil dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi untuk mengeceknya,” tuturnya, Senin (19/08).
Ia menjelaskan, pihaknya juga mengirimkan sebanyak tiga sampai empat mobil ambulans ke sekolah tersebut untuk membawa siswa yang diduga mengalami keracunan ke rumah sakit terdekat.
“Kami juga mengirimkan tiga sampai empat mobil ambulans untuk membawa siswa yang diduga keracunan makanan ke rumah sakit terdekat,” jelasnya.
Saat ditanya mengenai sumber keracunannya, dirinya mengakui jika siswa SMP swasta tersebut memakan kacang yang sudah kadaluarsa. “Kacang yang dimakan sudah kadaluarsa sejak Juni 2019,” katanya menjelaskan.
Rudi mengatakan, awalnya pihak sekolah membeli kacang kemasan di salah satu toko makanan untuk dijadikan cemilan siswa saat memperingati HUT ke-74 Kemerdekaan RI di sekolah.
Hanya saja katanya, terjadi miss komunikasi antara pedagang dan sekolah, dimana pedagang sudah meletakkan kacang yang kadaluarsa tersebut namun terbawa pihak sekolah yang membeli kacangnya.
“Sebenarnya hanya miss komunikasi saja, karena pedagangnya sudah memisahkan kacang kadaluarsanya, tetapi terbawa,” ungkapnya.
Akibatnya, sebanyak 39 siswa terkena dampak dugaan keracunan makanan kadaluarsa tersebut, satu siswa mengalami muntah, dan lainnya mengalami mual dan pusing.
“Dari data sementara, kami sudah mengobservasi 39 siswa mengalami gejala mual dan pusing, satu siswa mengalami muntah, empat sampai lima siswa dirujuk ke rumah sakit terdekat,” bebernya.
Terkait hal tersebut, pihaknya melakukan pembinaan kepada pedagang untuk segera memisahkan barang dagangannya yang sudah atau masuk kadaluarsa dan dilakukan retur ke produsen makanan.
“Kami melakukan pembinaan kepada pedagangnya agar memisahkan makanan yang sudah kadaluarsa dan mereturnya ke produsen makanan tersebut,” pungkasnya. (*)