Metro Depok – Siswa lulusan SMKN 2 Depok di Kecamatan Sawangan mendapat kesempatan bekerja ke Jerman. Hal ini menyusul dilakukan rintisan kerjasama sekolah tersebut dengan negara penghasil emas terbanyak.
Tatang Komarudin selaku Kepala SMKN 2 mengatakan, program kerjasama dengan perusahaan di Jerman ini merupakan rintisan awal yang akan diikutsertakan 45 siswa lulusan 2018.
Para siswa yang berhasil mengikuti program tersebut, mengikuti belajar lanjutan dan sekaligus bisa bekerja untuk memiliki penghasilan di negara tersebut. Tahap awal ini dipastikan sebanyak 45 siswa dari berbagai jurusan berangkat ke Jerman setelah mengikuti bimbingan dan pelatihan program bahasa.
“Jadi, 45 siswa kelulusan ini akan berangkat ke Jerman pada bulan Oktober 2018 dan Februari 2019,” kata Tatang usai mengundang para orang tua siswa dalam acara Ausbildung ke Jerman, kepada Metro Depok, Rabu (04/07).
Untuk itu, diungkapkannya, para orang tua siswa yang anaknya sudah siap mengikuti program kegiatan tersebut diundang ke sekolah untuk memperoleh gambaran terkait program tersebut, sehingga mereka memahami secara detail.
“Program ini hampir sama kerjasama dengan perusahaan di Jepang yang dilakukan sejak 2013. Sebanyak 45 kelulusan SMKN 2 sudah di sana kuliah sambil kerja dengan mendapat penghasilan Rp21 juta per bulan,” paparnya.
Kerja yang dilakukan secara kontrak, kemudian setelah kembali di Indonesia mereka ditempatkan di perusahaan Jepang sebagai staf.
Terkait dengan program ke Jerman, Tatang menambahkan, siswa yang diberangkatkan memiliki nilai di sekolah cukup memuaskan. Selain itu, memiliki kepribadian baik, sopan, tangguh dan disiplin. “Ini juga merupakan bagian dari reward yang diberikan di sekolah ini untuk siswa terbaik,” tuturnya.
Sebaliknya, lanjut dia, untuk siswa yang dinilai kurang dalam kedsiplinan dan melakukan kesalahan oleh pihak sekolah diberikan pembinaan, namun jika tetap tidak bisa diubah kebiasaan buruknya mereka dikembalikan ke orang tuanya.
“Ada dua orang dari ratusan siswa yang dibina di sekolah ini, kemudian di antaranya dikembalikan kepada orang tuanya. Ini bagian dari punishment yang diterapkan di sekolah ini,” tandasnya.
Dari reward dan punishment yang diberikan, dirinya berharap para siswa lulusan SMKN 2 Depok menjadi generasi penerus yang tangguh dan mandiri, karena sekolah ini memiliki program tiga tahun mendatang menjadi sekolah berbasis kerja dan kuliah.
“Saat ini program kerja baru terserap 30 persen, 3 tahun mendatang ditarget 100 persen,” pungkasnya. (Dib/MD/JPG)