Metro Depok – Ribuan pencari kerja mendatangi pameran kesempatan kerja atau Job Fair Nasional XVII Tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) di Hotel Bumi Wiyata di Jalan Margonda, Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji, Rabu (04/07).
Job fair yang mengusung tema Peningkatan Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja di Era Digitalisasi menggandeng sebanyak 160 perusahaan dan instansi dengan sekitar 12.000 lowongan pekerjaan.
Dirjen Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri Kemenaker Maruli Apul Hasoloan berpesan kepada para pencari kerja agar terus meningkatkan kualitas dirinya, sehingga dapat mendapat pekerjaan yang diidamkan.
“Terus berinovasi dengan cara belajar dan bekerja di atas standard. Kalau dulu orang menggelorakan merdeka atau mati. Maka sekarang inovasi atau mati,” ungkapnya.
Banyak lowongan tersedia, karenanya manfaatkan job fair ini untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat, keterampilan, juga kompetensi yang dimiliki.
Dia mengatakan 12.000 lowongan yang tersedia pada job fair kali ini diharapkan mampu mengurangi angka pengangguran, yang saat ini masih terdapat puluhan ribu di Kota Depok.
“Apalagi perusahaan penyedia kerja yang ikut ambil bagian dalam job fair kali ini ada beberapa yang bersedia menerima disabilitas. Kemudian sektor kerja yang tersedia juga beragam mulai dari otomotif, jasa, manufacture dan lain-lain,” ujarnya.
Dijelaskannya, Kota Depok dipilih sebagai tuan rumah job fair sesuai imbauan Menteri Tenaga Kerja M Hanif Dhakiri agar bursa kerja ini dilaksanakan di daerah yang memiliki supplay SDM yang cukup tinggi.
“Di Depok banyak terdapat perguruan tinggi, sehingga diprediksi banyak jumlah angkatan kerja yang tersedia. Harapannya seluruh lowongan yang ada dapat diserap,” katanya.
Pemerintah, katanya lagi, terus berupaya membuka kesempatan kerja yang lebih besar dari pada pertambahan angkatan kerja baru, sehingga jumlah pengangguran terbuka menjadi berkurang.
Dalam tiga tahun terakhir upaya penciptaan kesempatan kerja yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia telah melampui target dua juta penempatan per tahun.
“Tingkat pengangguran sekarang adalah tingkat pengangguran paling rendah. Tahun lalu sekitar 7 jutaan, sekarang sudah diangka 5 koma sekian juta penganggur. Nah ini kita berupaya menurunkan lagi, kalau 12 ribu lowongan yang ada bisa dipenuhi itukan makin bagus,” katanya.
Sementara, Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna merasa bersyukur karena bursa kerja atau job fair nasional dilaksanakan di kota Depok. Job Fair sebagai upaya untuk mengurangi angka pengangguran. Job fair ini dalam rangka mempertemukan para pencari kerja untuk memperoleh informasi lowongan yang sesuai minat, bakat, dan kemampuan.
“Karena lokasinya di Depok, jadi kami berharap warga Depok bisa mendapat kesempatan dan prioritas dalam bursa kerja ini.” katanya.
Dia mengatakan setiap tahunnya jumlah pengangguran di kota Depok terus berkurang. Pemerintah Kota Depok juga terus mendorong berbagai unsur di Depok yang memiliki kemampuan untuk melakukan wirausaha sebagai upaya untuk menurunkan pengangguran.
Salah satu pencaker Ratna mengatakan dirinya datang ke lokasi Job Fair ini untuk melamar pekerjaan karena baru saja menyelesaikan masa kontraknya di satu perusahaan swasta.
“Hari ini saya bawa berkas lamaran, karena pas saya lihat di website ada ratusan perusahaan. Ya semoga saja ada satu yang cocok,” katanya.
Demi mendapat posisi di bidang administrasi, ia tiba satu jam lebih awal guna leluasa mencari stand perusahaan.
Meski sudah datang lebih awal, dirinya tetap harus mengantre sebelum masuk ke Balairung Hotel Bumi Wiyata. Dirinya berharap berkas lamaran pekerjaan itu dapat diterima di salah satu perusahaan.
“Tadi datang lebih awal biar lihat-lihat perusahaannya lebih enak. Kalau datangnya siang pasti antrenya lebih banyak dan panas,” lanjutnya. (Aji/MD/JPG)
