Metro Depok – Ratusan orangtua siswa berbondong-bondong mendatangi SMA dan SMK negeri untuk mengikuti proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan mendaftarkan putra-putrinya melalui jalur Nilai Hasil Ujian Nasional (NHUN), Kamis (05/07).
Saking banyaknya calon pendaftar, sekolah melakukan kebijakan pembatasan kuota setiap harinya. Pasalnya, untuk entry data setiap calon pendaftar secara online dibutuhkan waktu beberapa menit.
Di SMAN 4 yang berlokasi di Perumahan Sukatani Permai, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, para peminat bahkan sudah datang sejak pukul 05.00 untuk melakukan pengambilan formulir pendaftaran.
Padahal, pihak sekolah baru membuka proses pendaftaran pada pukul 07.00. Tidak lama setelah dibuka, jatah 100 formulir untuk pendaftar pun ludes diserbu.
Baru hari pertama, ratusan siswa ini berlomba memperebutkan tempat di SMAN 4 yang memiliki daya tampung sebanyak 9 rombongan belajar, dengan jumlah siswa per kelas 38 anak.
“Para orangtua dan siswa memang sangat antusias untuk melakukan pendaftaran. Perhari memang kita batasi hanya 100 pendaftar karena sesuai dengan sistem yang diterapkan Jawa Barat. Bahkan dari pukul 07.00-10.00 baru sebanyak 25 pendaftar yang masuk datanya,” ungkap panitia PPDB SMAN 4 Muhammad, yang juga Bidang Kesiswaan.
Karena itu, banyak para orangtua dan siswa yang datang agak siang diminta untuk kembali keesokan harinya dan datang lebih pagi. Orangtua dan siswa juga diminta bersabar karena masa pendaftaran PPBD melalui jalur NHUN ini berlangsung selama lima hari, mulai Kamis (05/07) hingga Selasa (10/07).
“Begitu sudah dapat formulir dan berkas lengkap langsung dipanggil. Untuk proses pendaftarannya dillakukan oleh pihak sekolah. Orangtua dan siswa duduk manis memperhatikan. Kalau ada data yang tidak sesuai silakan disampaikan. Prosesnya perorang sekitar 10 menit,” katanya.
Pemandangan tak jauh berbeda terlihat di SMAN 13 yang berlokasi di Jalan Pedurenan, Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis. Ratusan orangtua bersama anaknya silih berganti berdatangan untuk mengikuti PPDB.
Kepala SMAN 13 M. Mahfudin menyampaikan bahwa peminat untuk menjadi siswa SMAN 13 terbilang cukup tinggi. Pasalnya, SMAN 13 merupakan satu-satunya SMA negeri di wilayah Kecamatan Cimanggis. Peminat tidak hanya datang dari wilayah Kecamatan Cimanggis yang terdiri dari enam kelurahan, tapi juga dari wilayah di Kecamatan Tapos dan Sukmajaya.
“Penerimaan tahun ini, SMAN 13 menampung 10 rombongan belajar dengan total 360 siswa,” ungkapnya.
Sebelumnya, untuk jalur non NHUN terdapat 172 siswa dari unsur anak guru, prestasi, jalur miskin, warga pwnduduk setempat. Yang mendaftar sebelumnya juga cukup banyak, yakni mencapai 250 siswa.
“Saat ini, di sini baru ada 21 lokal untuk proses pembelajaran dan lainnya, Mudah-mudahan pembangunan sembilan lokal baru bisa diselesaikan segera pada 2019,” harapnya.
Sejak memasuki area sekolah, para pendaftar sudah diberikan informasi bahwa hari pertama hanya menerima 150 formulir. Para pendaftar diharapkan datang esok hari dan lebih pagi agar tidak ketinggalan.
Salah satu orangtua siswa Rini Oktaria mengaku terkejut melihat tingginya animo orangtua dan siswa mendaftar di sekolah negeri. Mereka rela datang sejak pendaftaran belum dibuka.
“Saya mau mendaftarkan anak di SMAN 13 nggak kebagian formulir. Baru jam 09.00 sudah habis formulirnya. Disarankan pagi-pagi datangnya. Bahkan jam 6 katanya antrean sudah penuh. Ya saya berharap anak saya bisa diterima di sekolah negeri,” tuturnya.
Begitu juga dengan Mahmud, orangtua siswa yang ingin mendaftarkan anaknya di SMAN 4. Datang sekitar pukul 10.00, dirinya sudah tidak kebagian formulir pendaftaran untuk sang anak.
“Iya nggak kebagian. Tadi disampaikan harus pagi-pagi. Mungkin karena hari pertama jadi peminatnya luar biasa. Mau tidak mau, harus ke sini lagi sampai dapat,” katanya. (Her/MD/JPG)