Harian Sederhana – Saat ini, pendidikan di madrasah seakan masih ada dikotomi dan dipandang sebelah mata dibanding sekolah umum. Padahal dari sisi kualitas, lulusan dari madrasah tidak kalah bersaing dari lulusan sekolah umum.
“Faktanya, masyarakat masih berebut agar anaknya bisa masuk sekolah negeri. Bahkan sampai menghalalkan segala cara agar bisa terealisasi. Padahal dari sisi nilai, madrasah baik MTs maupun MA juga saling bersaing dengan sekolah umum,” ungkap Sekretaris Pusat Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia Neni Argaeni saat ditemui di MTs dan MA Al-Jihad di Jalan H. Abdul Gani I, No. 1, RT02/02, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong.
Padahal di madrasah, katanya lagi, juga banyak pelajaran muatan lokal (mulok-red), belum lagi pendidikan agama. Tentunya ini adalah nilai plus bagi madrasah.
Ia juga menilai saat ini madrasah swasta maupun negeri juga menjadi pilihan masyarakat dalam mengenyam pendidikan. Dia juga memaparkan lulusan dari madrasah juga berhasil memasuki Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
“Dalam sejumlah event nasional maupun internasional, siswa dari madrasah juga turut ambil bagian dalam mengharumkan nama bangsa,” paparnya.
Neni mengungkapkan bahwa ada sejumlah faktor yang mempengaruhi, diantaranya persiapan madrasah dalam menghadapi ujian akhir. Selain itu, adanya peningkatan SDM dari para guru madrasah yang sudah tersertifikasi, maupun yang sudah mengikuti pelatihan.
“Tidak bisa dipungkiri, SDM guru madrasah terus meningkatkan kemampuannya dan mengikuti perkembangan zaman,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Kemenag Kota Depok H. Asnawi mengatakan pendidikan madrasah tidak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya, saat ini dari sisi kualitas bisa dibanggakan. Terlebih lagi, sarana dan prasarana juga tidak kalah.
“Pendidikan madrasah tidak bisa dipandang sebelah mata lagi. Baik prestasi dan keunggulannya tak diragukan lagi. Akhlak, pengetahuan agama, kemandirian adalah salah satu nilai plusnya,” singkatnya. (WS/HS/SG)