Harian Sederhana – Organisasi kepemudaan Karang Taruna Indonesia memperingati hari jadinya ke-58 yang jatuh setiap tanggal 26 September. Organisasi ini diharapkan kedepannya dapat terus mendukung program pemerintah terutama dalam hal memajukan generasi muda.
Wakil Ketua Karang Taruna (Katar) Provinsi Jawa Barat Imam Budi Hartono menuturkan dengan bertambahnya usia organisasi sosial kepemudaan ini diharapkan dapat dapat berkontribusi dalam memajukan bangsa, berdaya guna, dan profesional.
“Katar sebagai organisasi sosial bukan hanya berkontribusi dalam membantu pemerintah dalam pengentasan sosial. Melainkan juga ikut membentuk roadmap pengentasan masalah sosial,” tuturnya kepada Harian Sederhana, Kamis (27/09).
Imam mengatakan katar sebagai organisasi kepemudaan yang menaungi pemuda usia produktif diharapkan banyak berbuat untuk kemajuan bangsa. Selain itu di era dahulu, peran pemuda sangat besar dan tercatat dalam sejarah perjuangan bangsa.
“Hal itu terlihat dari Sumpah Pemuda pada tahun 1928 serta puncaknya adalah saat proklamasi kemerdekaan tahun 1945. Tidak sampai disitu saja, selepas kemerdekaan peran pemuda pun tercatat dalam sejarah saat pergerakan mahasiswa di tahun 1998 di era awal reformasi,” katanya.
Karena itu, lanjutnya, katar diharapkan kedepannya bisa menjadi wadah dan sarana positif untuk para pemuda. Tujuannya agar kedepan para pemuda Indonesia menjadi generasi emas serta dapat berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
“Presiden Soekarno pernah berkata ‘Berikan aku sepuluh pemuda maka akan aku guncangkan dunia’. Artinya pemuda memiliki peran yang cukup penting dalam membangun bangsa,” katanya.
Dia menjelaskan ada lima upaya yang dapat dilakukan para pemuda. Yang pertama adalah pelopor perubahan. Para pemuda yang merupakan pusat dari kemajuan bangsa, bertugas untuk mengadakan perubahan-perubahan dalam masyarakat ke arah yang lebih baik di masa mendatang.
“Peran pemuda tidak hanya sebagai penggerak yang memberikan motivasi dan mendorong masyarakat lainnya untuk tetap maju bersama, meskipun banyak tantangan yang nantinya akan mereka dapatkan,” imbuhnya.
Kedua, pelopor perkembangan. Karena peran pemuda bertugas atau melancarkan atau melaksanakan pembangunan di segala bidang. Baik yang bersifat fisik maupun non-fisik. Yang ketiga adalah sebagai pelopor pembaharuan, artinya pemuda dapat memilih mana yang perlu diubah dan mana yang masih tetap dipertahankan.
“Yang keempat, tentunya pemuda harus memiliki semangat perjuangan, karena mereka yang semangat dalam berjuang, tentu tidak akan mudah patah arang, dengan meneladani para pahlawan yang berjuang dalam mengusir penjajah,” katanya.
Terakhir, pelopor membangun pendidikan, sebab bang Imam menjelaskan pendidikan adalah sebuah pondasi yang harus ditanamkan pada generasi bangsa Indonesia. Sebagai pemuda, tentu memiliki hak untuk diberikan pendidikan dan bertanggung jawab memberikan pendidikan yang layak, serta bebas dalam memilih pendidikan yang mereka senangi dan minati, demi meraih cita-cita.
“Untuk itu saya berharap di usia ke-58 ini, Katar dapat menjadi organisasi yang bisa mengarahkan pemuda agar bisa berkontribusi dalam memajukan bangsa, berdaya guna, dan profesional,” tandasnya. (WS/HS/SG)