Harian Sederhana – Wakil Wali Kota Sukabumi, Andri Setiawan Hamami menyalahkan pengembang Perumahan Mega Residence di Jalan Sriwidari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, terkait jebolnya dinding saluran irigasi sungai Cibanung pada Ahad (13/1) lalu.
Andri menduga ada kesalahan kontrusksi dalam pelaksanaan pembangunan saluran irigasi oleh PT. Banyu Sejahtera selaku developer.
“Ada yang eror dalam pengerjaan saluran irigasi oleh pihak pelaksanaan pembangunan irigasi sungai,” kata Wakil Wali Kota Sukabumi usai meninjau lokasi bencana tanggul jebol di Gang Titiran RT02/01, Kelurahan Sriwidari, Kota Sukabumi, Senin (14/01).
Ia mengatakan, pengerjaan juga terkesan kurang teliti sehingga menyebabkan tanggul tak kuat menahan beban derasnya air. Namun demikian, pemkot tidak menyalahkan pihak manapun.
“Secara aturan pengembang telah menempuh perizinan. Ya, pemkot akan melakukan rembugan dengan semua terkait atas musibah ini,” imbuh Andri.
Atas usulan warga, untuk mengantispasi bencana pemerintah telah menginstruksikan pihak pengembang untuk membuat lagi saluran jalur irigasi yang lama sebelum digeser kesaluran yang sekarang.
“Semoga dengan digeser kembali ke saluran Sungai Cibanung yang lama tidak akan terjadi lagi bencana,” katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Sukabumi, Asep Irawan mengatakan secara aturan pengembang telah menempuh proses perizinan melalui dinasnya. Pihaknya pun telah mengkaji garis dimensi sepadan sungai masih cukup space dan saluran air tidak meluap.
“Secara aturan sudah ditempuh izinnya, namun dugaan struktur pondasi bangunan kurang kuat. Saat air datang dengan beban tinggi bangunan ambrol karena tak kuat menahan beban,” ulas Asep kepada wartawan.
Asep juga mengatakan, perencanaan secara matang sudah dilakukan karena pihaknya memilki tenaga ahli, namun mengenai teknis dilapangan bukan lagi urusan pihaknya.
“Meski perencanaan dilakukan dengan baik, namun perkara kontruksi itu merupakan kesalahan dilapangan,” tandas Asep.
Sementara itu Direktur Pengembang Perumahan Mega Residence PT. Banyu Sejahtera, Yanuar Pribadi menjelaskan secara teknis pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan baik dengan pihak Dinas PUPR.
“Kalau dari rencana kita terus lakukan, namun namanya musibah kita kan gak tau.” ungkapnya.
Menurut Yanuar, saat ini pihaknya sedang melakukan perbaikan saluran irigasi tersebut. “Padahal kita sedang lakukan perbaikan, cuman musibah datang lebih cepat ya kita ga bisa berbuat apa apa,” tandasnya.
Sekaitan itu, pihak Kepolisian telah memasang garis polisi disekitar area jebolnya konstruksi tanggul. Pihak Kepolisian saat ini masih melakukan investagasi. Dengan dugaan sementara atas kelalaian pengembang.
Terlebih, akibat dari jebolnya tanggul saluran tersebut dua lokal sekolah milik SMK AMS terendam banjir. Bahkan seorang rumah warga, bagian belakang tergerus air dan menghayutkan harta bendanya. (M.Satiri/Wahyu Saputra/Aus)