Harian Sederhana – Berawal dari mengisi kekosongan saat sang suami dan anak tidak ada di rumah, ibu rumah tangga ini berhasil meracik minuman yang menyegarkan. Ibu itu ialah Elvira Safitri yang mengolah buah kedondong menjadi ‘Jus Kedondong Kiamboy’ yang kini menjadi produk andalan UMKM Sukmajaya Food.
“Saya kan anak cuma satu, suami kerja jadi kalau ditinggal sendiri bingung mau ngapain. Akhirnya teman ngajakin ikut UMKM di Sukmajaya, saya lihat banyak produknya jadi pengen bikin produk juga akhirnya kepikiran buat minuman itu,” ucap Elvira saat dihubungi Harian Sederhana, Senin (28/01).
Wanita berdarah Jawa-Sumatra ini menerangkan, di kampung halamannya biasa jus kedondong dikonsumsi dengan memakan buah kiamboy (plum). Kemudian, ide itu digunakannya sebagai bahan dalam meracik minuman tersebut.
Menurutnya, usaha yang telah digeluti selama dua tahun itu sangat menguntungkan. Bisa dibayangkan dalam seminggu 200 hingga 250 botol jus kedondong siap konsumsi habis diborong pelanggan.
“Satu botol ukuran 250 mili harganya Rp10 ribu, sedangkan yang ukuran 350 mili dibanderol harga Rp15 ribu. Saya tidak menggunakan bahan pengawet, campuran gulanya juga dikit jadi aman lah buat yang punya penyakit diabetes,” bebernya.
Hasil jerih payahnya perempuan, berusia 51 tahun berparas menarik ini tidak sia-sia dia mengaku memperoleh tempat berjualan di salah satu tempat perbelanjaan Kota Depok.
“Alhamdulillah, saya dapat stand di Margocity. Ini berkat konsistensi saya dalam usaha ini selama kurang lebih dua tahun,” katanya.
Lebih hebatnya lagi, Elvira mengaku promosi dari mulut ke mulut juga sudah berjalan efektif tanpa harus menunggu respon promosi lewat media sosial.
“Memang sih, medsos bagus tapi produk saya lebih dikenal lewat pelanggan-pelanggan. Kalau omset setahun, belum sampai Rp100 juta tapi Insha Allah sudah dikenal baik di dalam maupun luar kota Depok,” tandasnya.
Selanjutnya, Elvira memaparkan jus kedondong memiliki kelebihan diantara menurunkan kolesterol dan sangat baik bila dikonsumsi bagi wanita hamil.
“Ya banyak manfaatnya untuk kesehatan,” katanya.
Namun, setiap usaha tentu ada kendala Elvira menegaskan buah kedondong muncul secara musiman. Oleh sebab itu, dirinya selalu pintar – pintar mengatur kapan mengambil bahan utama untuk produknya itu di pasar.
“Saya biasa ambil di Kramatjati ada langganan tempat jualan buah. Paling sekali beli 35 kilogram, untuk tiga hari dia biasa telepon kalau memang kedondongnya lagi banyak datang,” pungkasnya. (C1/Wahyu Saputra)