Harian Sederhana – Ketua TP PKK Kota Depok, Elly Farida bersama dengan Dinas Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok beserta Tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) melakukan kunjungan ke rumah siswi SD swasta yang dihukum push up oleh pihak sekolah karena diduga menunggak bayaran sekolah, kemarin.
Wanita yang akrab disapa Bunda Elly ini menuturkan, kunjungan ini merupakan wujud kepedulian terhadap siswi yang dihukum oleh sekolahnya lantaran diduga menunggak pembayaran SPP. Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan pendampingan terhadap siswi tersebut.
“Kedatangan kami adalah bentuk kepedulian terhadap siswi tersebut. Dalam hal ini, kami juga didampingi psikolog yang bertugas memulihkan kondisi psikologis siswi tersebut,” tutur Bunda Elly kepada Harian Sederhana.
Dirinya berharap dengan adanya pendampingan terhadap siswi tersebut akan menghilangkan trauma yang dialami, sehingga bisa kembali menjalani kesehariannya seperti sebelum kejadian.
“Memang yang paling utama adalah menghilangkan trauma yang dialami siswi tersebut. Tugas kita bersama untuk mengembalikan keceriaannya seperti sediakala,” tuturnya.
Diutarakannya, Dinas Pendidikan Kota Depok juga terjun langsung ke rumah dan sekolah siswi tersebut. “Disdik akan mengambil tindakan yang diperlukan. Seandainya memang siswi tersebut ingin pindah sekolah ke Depok, tentunya akan dibantu terkait teknis dan prosedurnya,” katanya.
Sementara itu Kepala DPAPMK Kota Depok, Nessi Annisa Handari mengatakan setelah pihaknya mendapatkan informasi terkait siswi SD tersebut, pihaknya pun langsung melakukan koordinasi dengan bidang perlindungan anak di Kabupaten Bogor lantaran sekolah itu ada di wilayah tersebut.
“Selepas mendapatkan informasi tersebut, kami pun langsung melakukan koordinasi dengan bidang perlindungan anak di sana (Kabupaten Bogor). Kami bersama Bu Wali dan TIm DPAPMK Kota Depok berkunjung ke rumah siswi SD tersebut. Apalagi kita mendengar si anak mengalami trauma. Karenanya kami pun langsung turun untuk melakukan upaya pendampingan,” paparnya.
Nessi menegaskan, DPAPMK siap melakukan pendampingan terhadap siswi tersebut dari sisi psikologisnya bilamana si anak tersebut mengalami trauma. Selain itu, lanjut Nessi, pihaknya juga menjalin pendekatan ke pihak keluarga terkait permasalahan yang ada.
“Kami saat ini tengah melakukan pendekatan terhadap si anak, melihat sejauh mana traumanya, pemulihannya berapa lama, upaya yang dilakukan seperti apa. Karena tugas utama kami adalah mengembalikan anak ini seperti semula, khususnya kepercayaan dirinya,” katanya.
Ia juga menyebut, pihaknya akan menerjunkan psikolog anak yang berada dibawah naungan P2TP2A untuk memulihkan siswi tersebut. “Kami akan menugaskan psikolog untuk melakukan pendampingan terhadap siswi tersebut,” tandasnya. (Wahyu Saputra)