Harian Sederhana – Wali Kota Depok, Mohammad Idris meresmikan taman terpadu Kelurahan Duren Seribu di RW11, Perumahan Sawangan Elok, Selasa (12/2).
Areal taman seluas 3000 meter persegi meliputi daratan dan empang merupakan lahan fasos dan fasum yang menjadi aset Pemkot Depok. Di taman tersebut terdapat sarana dan prasarana pendukung untuk bermain anak, termasuk juga untuk kegiatan olahraga.
“Pembangunan taman ini rata-rata nilainya Rp1 miliar, target hingga 2021 setiap kelurahan dibangun taman,” ujar Idris, kepada wartawan.
Ketika ditanya penolakan warga terhadap pembangunan taman, orang nomor satu di Depok ini mengatakan, penolakan tersebut karena adanya miss komunikasi dan kurangnya sosialisasi yang diberikan kepada warga.
Padahal, lanjut Idris, taman tersebut merupakan lahan fasos dan fasum, namun setelah warga diberikan pemahaman mereka menerima sehingga pembangunan taman bisa diselesaikan.
Jumlah taman hingga saat ini, diungkapkannya, sudah terbangun sebanyak 45 taman se-Kota Depok. Wali juga mengingatkan, bahwa keberadaan ruang terbuka hijau (taman) sangat penting, karena dari 30 persen yang dibutuhkan saat ini baru ada 20 persen, sehingga setiap kelurahan dibutuhkan pembangunan taman.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Ety Suryahati mengatakan, fungsi taman sebagai ekologi adanya berbagai jenis pohon yang membuat udara segar.
Selain itu, berfungsi sebagai pendidikan bagi anak-anak yang ada di lingkungan sekitar, mereka bisa belajar bersama dan bermain, kemudian sebagai tempat silaturahmi warga, sehingga saat mereka bertemu di taman bisa diskusi, menjalin keakraban.
Selanjutnya, taman juga memiliki nilai ekonomi, di mana masyarakat di pinggir taman bisa berjualan makanan dan minuman ringan sehingga meningkatkan pendapatan warga setempat. “Tapi untuk PKL tidak boleh berjualan,” ujarnya.
Bersamaan dengan peresmian Taman Kelurahan Duren Seribu, Wali Kota juga meresmikan Puskesmas Kedaung, Taman Kelurahan Kedaung, Taman Merak, Kelurahan Limo. (Sudibyo)