Harian Sederhana – Ratusan mahasiswa Islam yang mengatasnamakan Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BK LDK) Kota Bogor menggelar unjuk rasa di Tugu Kujang, Kota Bogor, Rabu (13/2). Aktivis muslim ini menyerukan penolakan perayaan Valentine pada 14 Februari mendatang.
Koordinator aksi Rahmat mengatakan, aksi dikuti seluruh LDK dari semua kampus yang berada di Kota Bogor. Mahasiswa menolak Valentine atau Hari Kasih Sayang, karena bukan budaya Islam dan tidak ada manfaatnya.
“Kami menolak keras perayaan tersebut karena kerap dirayakan dengan seks bebas dan itu haram hukumnya,” kata Rahmat dalam orasinya di Tugu Kujang.
Menurut dia, aksi penolakan kali ini, diikuti oleh 100 orang, baik dari mahasiswa ataupun pelajar. “Kami mengimbau agar seluruh warga Kota Bogor tak merayakan Valentine,” tegasnya.
Menurut Rahmat, perayaan tersebut merupakan budaya barat yang mengandung banyak mudarat, sehingga apabila diikuti dapat menimbulkan bencana. “Sebagai orang timur sebaiknya menggunakan adat ketimuran. Tak perlu kita ikut-ikutan,” jelasnya.
Sementara itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor mengeluarkan surat edaran terkait Hari Valentine yang biasa dirayakan sebagian orang setiap 14 Februari.
Dalam edaran yang ditandatangani Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bogor, Jana Sugiana disebutkan sejumlah poin terkait larangan merayakan hari kasih sayang tersebut. Selain itu, Disdik juga mengimbau orangtua untuk mengawasi putra-putrinya pada Hari Valentine, 14 Februari besok.
Surat bernomor 0044/541-Bid. SMP itu sudah diiedarkan sejak tanggal 12 Februari 2018. Surat edaran ditujukan kepada para kepala SMP Negeri maupun swasta di Kota Bogor.
“Surat itu resmi dari Dinas Pendidikan Kota Bogor. Kami menghimbau agar para pelajar Kota Bogor tidak merayakan hari kasih sayang atau Valentine,” ungkap Jana. (Asep Supriyanto/Aus)