Depok – Aksi kejahatan jalanan yang dilakukan oleh kawanan geng motor di Kota Depok seolah tidak ada habisnya. Pasalnya berdasarkan data yang dihimpun Harian Sederhana dalam dua bulan terakhir tercatat sudah ada sembilan kasus dengan korban belasan warga.
Dari delapan peristiwa yang disebabkan kawanan jalanan ini, modusnya pun sama. Yakni ingin merebut telepon genggam sampai menjarah warung sambil membawa senjata tajam. Bahkan dalam aksinya mereka tidak segan-segan melukai korbannya.
Aksi kebrutalan yang pertama terjadi di kawasan Jalan Leuwinanggung, Kecamatan Tapos pada Minggu, 30 Desember 2018. Tidak hanya menganiaya warga, kawanan bandit itu juga sempat menjarah warung yang ada di sekitar lokasi kejadian dan mengambil isi dari warung tersebut.
Korbannya adalah Bahara Siregar, pemilik bengkel yang ada di kawasan tersebut harus menerima perlakuan buruk dari kawanan bandit jalanan tersebut. Dirinya pun harus merasakan dikalungkan celurit serta mengalami sejumlah luka bacokan serta kehilangan telepon genggam miliknya.
Tidak sampai disitu, para pelaku kemudian menyasar warung milik Sukma yang tak jauh dari bengkel Bahar. Di warung milik Sukma, para pelaku kemudian menodongkan kembali celurit kemudian kabur dengan membawa empat bungkus rokok.
Tak lama berselang di kawasan Jalan Gas Alam, Kecamatan Cimanggis pada Sabtu, 5 Januari 2019. Korbannya adalah dua perempuan yakni Dita dan Karlin. Kejadian berawal saat keduanya tengah melintas menggunakan sepeda motor lalu dihadang secara tiba-tiba oleh sekelompok pria bersenjata tajam sekitar pukul 02.00 WIB.
Menurut keterangan saksi, pelaku berjumlah sekira tiga orang dan datang berboncengan dengan satu motor. Para pelaku pun langsung menodongkan celurit kepada korban lalu merampas ponsel serta dompet yang ada di bagasi depan. Korban panik kemudian berteriak minta tolong. Kasus tersebut pun dilaporkan ke Mapolsek Cimanggis.
Selang sepekan, aksi serupa juga kembali terjadi di kawasan Jalan RTM, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis pada Rabu, 9 Januari 2019 malam. Korbannya adalah tiga pedagang yang sedang mangkal di wilayah itu. Bukan hanya merampas ponsel, tiga pedagang tersebut pun menjadi korban keberingasan para begundal tersebut.
Para korban yang terluka yakni, Syamsul pedagang nasi goreng, luka dibagian kepala akibat sabetan celurit dan Riskun ditubuh. Sedangkan Riyan pedagang seblak berhasil lolos usai ditodong menggunakan celurit.
Tidak lama kemudian, aksi brutal kawanan geng motor kembali terjadi di Jalan Raya Pala Kali, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji pada Senin, 14 Januari 2019. Kejadian ini menimpa toko sembako milik Wismaniya yang berada di kawasan tersebut.
Para pelaku yang disebut masih berusia remaja itu menjarah barang dagangan korban sambil mengacungkan celurit. Meski tidak terluka, namun para pelaku yang menodongkan celurit ke arah korban berhasil menjarah rokok.
Selang dua pekan, geng motor kembali berulah. Kini mereka melancarkan aksinya di kawasan RTM, Kecamatan Cimanggis. Para pelaku yang diperkirakan berjumlah enam orang pria itu melakukan aksinya pada Selasa, 29 Januari dini hari.
Aksi brutal komplotan bandit ini viral di media sosial setelah terekam kamera pengintai atau CCTV. Para pelaku yang berulah sekitar pukul 03.30 WIB itu menyerang dua warga yang sedang berada di warung. Mereka adalah Papay dan Igo. Nahasnya, Papay harus mengalami luka bacok di bagian punggung akibat penyerangan membabi buta itu.
Masuk Februari ternyata aksi kawanan geng motor itu ternyata kembali beraksi. Kini mereka menyerang warga yang sedang menonton TV di pos ronda yang berada di kawasan Jalan Raya Tapos tidak jauh dari Wisma Kinasih. Disitu juga para pelaku melukai Gilang Ramadhan. Remaja berusia 16 tahun tersebut dibacok di bagian paha dan kemudia kabur dengan membawa dua ponsel.
Entah kelompok yang sama atau tidak, kawanan geng motor kembali beraksi dan melukai dua warga di kawasan Jalan Raya Pitara, Kecamatan Pancoran Mas pada Jumat, 15 Februari. Tak hanya menganiaya dengan senjata tajam, para pelaku juga nyaris merampok para korban.
Nasib nahas itu dialami oleh Reza Nugraha (19) dan Nurdiansyah (21), warga Kampung Pitara, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoran Mas Depok. Kejadian bermula ketika Reza, Nurdiansyah dan sejumlah rekannya sedang memasang umbul-umbul untuk acara pengajian, sekira pukul 03:30 WIB.
Mereka diserang sekira lima orang menggunakan motor dengan celurit. Para pelaku juga sempat meminta telepon genggam dan kemudian kabur tanpa hasil, setelah melihat para korbannya terluka.
Dan yang terbaru, kawanan geng motor kembali berulah dan kini membuat Suparman yang berprofesi sebagai supir menjadi korbannya. Ia diserang menggunakan celurit oleh dua orang pengendara motor yang meminta ponsel di kawasan Jalan Curug Agung, Kecamatan Beji pada Selasa (19/2) dinihari.
Beruntung nyawa Suparman selamat meski mengalami sederet luka dibagian tangan kanan akibat menangkis serangan pelaku. Masih di hari yang sama, aksi beringas serupa juga terjadi di Jalan Radar AURI, Kecamatan Cimanggis.
Para pelaku yang datang menggunakan dua motor berjumlah empat orang itu menodongkan celurit ke seorang pengemudi ojek online (ojol). Kurniawan, saksi mengatakan, aksi para pelaku terekam kamera pengintai atau CCTV yang ada di warungnya.
Dari sejumlah kasus yang terjadi, para korbannya mengaku, rata-rata pelaku masih berusia remaja. Entah apa yang melatarbekalangi aksi nekat mereka, namun yang jelas tingkahnya telah membuat resah. Dan sampai saat ini, sederet kasus itu masih dalam penyelidikan polisi. (Zahrul Darmawan/Wahyu Saputra)