Harian Sederhana – Setelah sebelumnya sebanyak 1.335.525 lembar atau sebanyak 668 boks surat suara Pilpres tiba, kini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok menerima surat suara Pemilihan Legislatif (Pileg) yakni surat suara pemilihan DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kota Depok.
Ketua KPU Kota Depok, Nana Shobarna menuturkan surat suara untuk jenis pemilihan anggota DPR RI dan surat suara untuk jenis pemilihan anggota DPRD Provinsi telah tiba di Gudang KPU Kota Depok pada Jumat (08/03). Untuk surat suara pemilihan anggota DPRD Kota Depok sendiri tiba di Gudang KPU Depok sendiri pada Sabtu (09/03) sekitar pukul 16.47 WIB.
Nana menjelaskan, jumlah surat suara untuk DPR RI dan DPRD Provinsi yang diterima masing-masing sebanyak 1.335.525 lembar atau 2.671 dus yang dikirim dengan pengawalan dari pihak Polresta Depok dan Staf Sekretariat KPU Kota Depok dari percetakan PT. Gramedia Unit Palmerah Jakarta.
“Untuk jumlah surat suara untuk DPRD Kota kami terima sebanyak 1.341.527 lembar atau 2.668 dus yang didistribusikan dari percetakan PT. Gramedia unit Palmerah Jakarta,” tuturnya ketika dikonfirmasi Harian Sederhana, Minggu (10/03).
Sebelumnya, terang Nana, surat suara Pilpres sendiri telah tiba pada Selasa (26/02). Surat suara yang akan digunakan pada Pilpres 2019 yang akan berlangsung pada 17 April mendatang ini berasal dari percetakan PT. Pura Barutama yang beralamat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Nana memaparkan kalau sebelum dikirim dari pabrik, surat suara tersebut di cek terlebih dahulu oleh petugas Sekretariat KPU Kota Depok. Selain petugas sekretariat, kegiatan yang bertujuan untuk memastikan jumlah surat suara yang belum dikirim tersebut juga didampingi Komisioner KPU Depok dan petugas keamanan dari Polresta Kota Depok.
“Alhamdulillah kami sangat bersyukur surat suara untuk Pilpres dan Pileg 2019 telah tiba di Gudang KPU Kota Depok. Lebih cepat dari jadwal yang ditentukan. Bahkan lebih cepat dari jadwal yang telah ditetapkan dan sebelum itu sudah sampai,” bebernya.
Orang nomor satu di KPU Depok ini juga menyebut pihaknya berencana akan melakukan proses pelipatan dan sortir pada Senin (11/3). Rencananya dalam proses pelipatan dan penyortiran akan melibatkan ratusan orang. Ia juga berharap nantinya proses tersebut dapat berjalan lancar dan sesuai rencana serta berharap surat suara tersebut dalam keadaan baik semua.
“Besok (hari ini-red), kami juga akan memulai untuk melakukan kegiatan penyortiran dan pelipatan terhadap surat suara yang telah tiba ini, kami saat ini tengah mempersiapkannya secara matang, agar kegiatan penyortiran dan pelipatan dapat berjalan dengan baik,” paparnya.
Dia pun menyebut tahapan logistik adalah menjadi bagian tahapan yang penting dan krusial karena memiliki makna dan peran yang luar biasa. Selain itu logistik pemilu merupakan salah satu instrumen tahapan dalam pemilu yang tidak boleh dianggap remeh.
“Pemilu sejatinya adalah kontestasi demokrasi, mencari dan memilih pemimpin dengan mekanisme pemberian hak suara oleh para pemilih. Mekanisme memilih ini terekam dan teradministrasikan melalui logistik. Jadi, logistik pemilu memiliki peran yang penting dalam suksesi kontestasi kepemimpinan lima tahunan sekali disamping instrumen tahapan yang lain. Salah satu bentuk kesuksesan dari pelaksanaan pemilu tahun 2019 adalah terkelolanya logistik pemilu dengan baik,” tandasnya.
Sementara itu, Komisioner Bawaslu Kota Depok, Dede Slamet Permana menjelaskan, surat suara tersebut diambil langsung dari percetakan PT. Gramedia Unit Palmerah Jakarta. Dede mengatakan, sampai saat ini Bawaslu bersama KPU Depok masih melakukan pengecekan terhadap surat suara yang baru tiba.
“Pantauan kita tadi menyoroti packing yang terlalu kuat. Khawatirnya rusak tapi sejauh ini belum ditemukan ada yang rusak. Besok baru ketahuan ada yang rusak apa engga,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dede mengungkapkan, pihaknya juga belum mendata terkait kekurangan surat suara. “Senin nanti baru disortir dan dilipat, jadi belum kelihatan kurang atau tidak. Jadi kita belum bisa pastikan ya, karena jadwal pelipatan dari KPU itu baru besok (hari ini-red),” jelasnya. (Zahrul Darmawan/Wahyu Saputra)
