Harian Sederhana – April mendatang, tepatnya tanggal 27 menjadi hari yang istimewa bagi Kota Depok. Di hari tersebut, Kota Depok akan genap berusia 20 tahun. Dahulu Depok merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Bogor, yang kemudian mendapat status kota administratif pada tahun 1982. Sejak 1999, Depok ditetapkan menjadi kotamadya (sekarang: kota) yang terpisah dari Kabupaten Bogor.
Depok, yang secara geografis berdampingan langsung dengan Ibukota DKI Jakarta terdiri atas 11 kecamatan dan terbagi menjadi 63 kelurahan.
Pemkot Depok pun telah merilis logo dan tema HUT Ke-20. Bertepatan dengan pelaksanaan Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) Tingkat Kota Depok di Hotel Bumi Wiyata, Jalan Raya Margonda, Rabu (13/3), Wali Kota Depok Mohammad Idris memperkenalkan logo dan tema ini kepada khalayak.
“Filosofi dan ornamen dasar logo Hari Jadi Ke-20 Kota Depok. Angka 20 pada logo Hari Jadi Kota Depok terbentuk dari empat bagian, yang merupakan representasi dari empat komponen dalam pembangunan, yaitu akademisi, pengusaha, masyarakat, dan pemerintah,” ungkap Wali Kota.
Keempat bagian tersebut, katanya lagi, secara dinamis dan harmonis bersatu membentuk angka 20. Hal tersebut mengandung makna bahwa empat komponen secara bersama-sama saling membantu dan bersinergi membangun Kota Depok.
“Alur pembentukan angka 20 terbentuk dari bagian satu, dua, tiga, dan bagian empat. Bulatan angka 0 yang menyerupai yang menyerupai alat musik gong melambangkan salah satu bentuk kesenian gamelan khas Kota Depok, yaitu Gong si Bolong. Dalam bulatan, terdapat siluet Penari Topeng Cisalak sebelah kanan. Tari Topeng Cisalak merupakan salah satu tarian khas Kota Depok dan sebelah kiri terdapat Pendekar Pencak Silat Kota Depok,” paparnya.
Lebih lanjut diutarakannya, sedangkan pada bagian atas terdapat logo Depok Friendly City yang merupakan brand image Kota Depok. Logo Hari Jadi Kota Depok terdiri dari tiga komponen warna, yang menunjukkan tiga program unggulan Pemerintah Kota Depok. Pertama, Zero Waste City. Kedua, Smart Healthy City. Ketiga Family Resilience City/
“Makna warna dalam komponen logo Hari Jadi ke-20 Kota Depok, yaitu kuning emas melambangkan kemuliaan, biru melambangkan keluasan wawasan dan kejernihan pikiran, serta warna merah melambangkan keberanian,” katanya.
Sedangkan kalimat Rame-rame Berbudaya yang berada di bawah logo menunjukkan tema Hari Jadi ke-20 Kota Depok, yang artinya Bersama-sama Kita Berbudaya. Tulisan 1999-2019 yang berada di atas bulatan logo menunjukkan rentang waktu usia Kota Depok.
“Tema Rame-rame Berbudaya artinya berbudaya kota metropolitan, yaitu santun, kebersamaan. Ini budaya, bukan hanya seni budayanya. Jadi budaya universal yang kita kembangkan dalam pembangunan Kota Depok, yang terangkum dalam empat komponen,” tuturnya.