Harian Sederhana , Depok – Bancakan proyek yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) ditenggarai masih menjadi tradisi di sejumlah daerah. Banyak pengusaha berani merogoh koceknya untuk mengijon atau mendapatkan proyeknya melalui oknum tertentu. Selama ini, sejak jauh hari para pemborong di daerah kebanyakan sudah tahu judul pekerjaan yang akan dikerjakannya walau belum , meski
Teranyar, di Kota Depok dua orang pengusaha wanita, Entin Partiwi dan Dian Dwi Kurniawati melaporkan HP alias Hersong ke pihak Kepolisian atas dugaan penipuan dan penggelapan uang sebesar Rp 200 juta. Kasus ini terkait dengan “jual-beli” proyek yang bersumber dari dana APBD.
Keterangan yang diperoleh jurnalis koran ini, kedua pengusaha wanita itu rela mengeluarkan uang hingga ratusan juta kepada HP lantaran dijanjikan mendapat kompensasi sejumlah proyek infrastruktur di Kota Depok. HP sendiri diketahui merupakan salah seorang aktivis yang sudah malang melintang di Kota Depok.
“Saya dijanjikan sejumlah proyek pekerja di Depok dan saya pun sudah membawa berkas. Kemudian kami juga diajak ke DPRD Kota Depok untuk ditemukan dengan unsur pimpinan dewan tersebut di ruangannya. Tapi saya ga kenal orangnya (oknum dewan-red),” tutur Dian Dwi Kurniawati kepada wartawan pada Sabtu (23/03) lalu.
Namun, lanjut Dian, sampai saat ini proyek yang dijanjikan pun tidak juga didapatkan sesuai janji oleh HP. Karenanya dirinya melaporkan HP ke Polresta Depok pada 2018 lalu sesuai surat laporan atau pengaduan, bernomor STPLP/2589/K/IX/2018/Resta Depok tertanggal Senin 26 September 2018 yang ditandatangani Kanit I SPKT, Inspektur Pol Sumari, SH.
“Kenapa saya yakin, karena dijamin serta didukung kok oleh satu unsur pimpinan DPRD Kota Depok. Bahkan kami tiga kali diajak oleh HP bertemu dengan pejabat tersebut di kantornya yang berada di Gedung DPRD Kota Depok, dirumahnya, dan di Gedung Pertemuan LCC, Jalan Raya Pemuda, Pancoran Mas. Bahkan di LCC kami menyerahkan uang Rp 80 juta sebagai yang muka. Dihadapan kami pejabat tersebut juga sempat menelepon beberapa pejabat Pemkot Depok untuk minta proyek. Bagaimana kami tidak yakin,” paparnya.
Ternyata apa yang diyakini pun tidak sesuai dengan ekspetasi dirinya. Uang pun lenyap, proyek tidak kunjung datang serta hanya mendapatkan janji-janji akan ada pengembalian uang yang telah diberikan kepada oknum unsur pimpinan DPRD Depok dan HP.