Menu

Mode Gelap
Perjuangan Nanu Membangun Bisnis Advertising Mulai Bisnis WO dari Nol, Kini Teh Yani Kantongi Omset Ratusan Juta Per Bulan

Dibaleka

Depok Peringati “Earth Hour”

badge-check


					Depok Peringati Perbesar

Depok Peringati "Earth Hour"

Harian Sederhana, Sukmajaya – Peringatan Earth Hour setiap bulan Maret, turut dilaksanakan oleh Kota Depok sebagai upaya mendukung penghematan energi. Untuk itu, Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengajak warga di Kota Depok peduli terhadap kelestarian lingkungan sekitar.

“Substansi dari acara ini bagaimana kita peduli terhadap kelestarian lingkungan. Jangan sampai kita hanya merasa punya hak untuk melakukan apa saja dalam kehidupan ini, tanpa peduli terhadap dampak-dampak yang kita timbulkan terhadap lingkungan,” tutur Mohammad Idris usai menghadiri acara Selebrasi Switch Off Earth Hour 2019 di Taman Merdeka, Sukmajaya, Sabtu (30/03) malam.

Dikatakan Mohammad Idris, permasalahan sampah menjadi salah satu tantangan yang dihadapi oleh Kota Depok seiring dengan penambahan jumlah penduduk. Dia menyebutkan, berdasarkan data Badan Pusat Statististik (BPS) jumlah penduduk di Kota Depok saat ini mencapai 2,3 juta jiwa.

“Dengan bertambahnya jumlah penduduk juga akan berdampak pada peningkatan produksi sampah. Tetapi, ini tidak membuat kita pesimistis. Justru ini menjadi tantangan bagi kita bagaimana bisa menyelesaikan permasalahan sampah,” ujarnya.

Dia menambahkan, dalam mengatasi masalah sampah, pada bulan Februari lalu, Kota Depok mendapat bantuan mesin pencacah sampah dari pemerintah pusat yang ditempatkan di Unit Pengolahan Sampah (UPS) Kecamatan Sukmajaya. Mesin pencacah ini mampu mengolah tiga ton sampah per hari.

“Tentunya sampah yang diolah adalah sampah yang sudah dipilah. Kita juga mengimbau kepada masyarakat untuk ikut memilah sampah,” katanya.

Lebih lanjut, ucapnya, pihaknya juga terus memantau kelestarian lingkungan di Kota Depok dengan mengukur Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) dan indeks kerawanan sampah. Menurutnya, hingga saat ini tingkat pencemaran udara dan sampah di kota yang memiliki tagline Kota Bersahabat (Friendly City) tersebut masih dalam batas aman.

“Untuk pengukuran ISPU kita jadikan Jalan Margonda Raya sebagai standar pengukuran. Alhamdulillah, udaranya masih cukup segar dan belum sampai pada tahap yang mengkhawatirkan. Termasuk indeks kerawanan sampah juga masih dalam batas aman,” tutupnya.

Sementara itu Koordinator Earth Hour Kota Depok, Faisal Abdul Aziz mengatakan Earth Hour adalah kampanye global dan diklaim menjadi gerakan konservasi lingkungan terbesar dunia. Aksi peduli bumi ini mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis di seluruh dunia untuk peduli terhadap perubahan iklim.

Aksi ini dilakukan dengan mematikan lampu dan peralatan elektronik selama satu jam. Untuk di Kota Depok, aksi tersebut terpusat di Taman Merdeka yang diselenggarakan mulai dari pukul 20.30 WIB hingga 21.30 WIB.

“Tujuan kegiatan ini untuk mengampanyekan aksi penghematan listrik dan diikuti oleh komunitas-komunitas serta dinas-dinas terkait,” tuturnya.

Ia menjelaskan, Earth Hour kali merupakan kali kedelapan dilaksanakan di Indonesia dan menjadi tahun kelima keikutsertaannya untuk Kota Depok.

Dikatakan Faisal, peringatan Earth Hour ini mengambil tema “Connect2 Earth”. Tema ini memiliki pesan menggugah manusia menerapkan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, untuk melestarikan planet bumi.

(Bambang Banguntopo/Wahyu Saputra)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

ARH Tergenang Banjir Setinggi 65 Sentimeter

29 Mei 2020 - 20:35 WIB

Ada Dalam Zona Kuning, Eka Supria Atmaja Minta Warganya Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

29 Mei 2020 - 19:55 WIB

Diduga Tengah Mabuk Miras, Seorang Preman Ancam Tusuk Wartawan Republika

29 Mei 2020 - 19:23 WIB

Bupati Bekasi Apresiasi Kinerja Satpol PP-Dishub Putus Mata Rantai Covid-19

29 Mei 2020 - 18:28 WIB

BPJAMSOSTEK Cabang Depok Salurkan Paket Sembako untuk Dapur Umum

23 April 2020 - 16:14 WIB

Trending di Depok