Harian Sederhana – Warung Pintar, perusahaan startup teknologi mikro-ritel, mengumumkan secara resmi berekspansi ke Banyuwangi. Ekspansi ini didorong oleh kesamaan visi antara Warung Pintar dan Pemkab Banyuwangi untuk memaksimalkan potensi bisnis mikro dan sektor pariwisata dengan memanfaatkan teknologi pada era revolusi industri 4.0.
Pemerintah Banyuwangi membuat regulasi khusus yang memberi kesempatan kepada pemilik Warung Pintar membuka toko kelontong di fasilitas umum milik pemerintah.
Saat ini 101 Warung Pintar sudah dapat ditemukan di kota Sunrise of Java ini, yang juga tersebar di enam fasilitas umum, antara lain Taman Blambangan, Stadion Diponegoro, Taman Sayuwiwit, Kantor Kecamatan Genteng, Mal Pelayanan Publik, serta pusat oleh-oleh.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, 2020 pihaknya optimis ekonomi Banyuwangi akan tumbuh di kisaran 5,5-5,7% di atas prediksi ekonomi nasional yang hanya 5,1-5,5%.
“Ini merupakan bukti pemerintah mengerti kondisi dan kemampuan masyarakat sehingga berupaya keras untuk mewujudkannya. Pemkab Banyuwangi pun menggunakan kesempatan ini untuk, pertama kalinya, bekerja sama dengan startup Warung Pintar,” tuturnya.
Untuk mencapai target tersebut, Warung Pintar dan Pemkab Banyuwangi menerapkan strategi hyperlocal berupa pemberdayaan UMKM setempat untuk berjualan di Warung Pintar dan menjadikan Warung Pintar sebagai pusat informasi pariwisata. Dengan begitu, UMKM dari berbagai kota dapat saling terhubung dan meningkatkan kapabilitas bisnisnya.
“Tak hanya berjualan produk kebutuhan sehari-hari, masyarakat dapat memeroleh produk UMKM setempat seperti kopi, sale pisang, keripik singkong, dan produk olahan lainnya di Warung Pintar Banyuwangi,” ujar Harya Putra, COO & Co-Founder Warung Pintar dalam keterangannya, Minggu (31/3).
Kolaborasi antara Warung Pintar dan Banyuwangi ini hanyalah langkah pembuka dari rencana besar Warung Pintar dalam menghubungkan UMKM lokal di tiap daerah di Indonesia.
Tidak berhenti di siklus hubungan petani dan pemilik warung lokal, Warung Pintar juga berencana membangun infrastruktur sehingga tercipta akses yang lebih baik untuk pendistribusian barang.
Sesuai dengan visinya, Warung Pintar ingin menciptakan golden standard untuk bisnis mikro di Indonesia dengan memberikan dampak yang lebih besar tiap tahunnya untuk ekonomi masyarakat.