Harian Sederhana – SEPEKAN lalu, Satpol PP Kota Depok mengamankan lima remaja tanggung. Anak baru gede (ABG) ini diduga sedang berbuat mesum, sambil pesta minuman keras. Kejadian tersebut tidak hanya meresahkan, namun seolah tamparan keras bagi warga Depok, khususnya warga Beji.
Kenapa bagai tamparan ? Karena aksi jangak (mesum) tiga anak laki-laki dan dua perempuan itu dilakukan di tempat yang selama ini dianggap sakral, yakni area Makam Mbah Raden Wujud Beji atau Sumur Tujuh Beringin Kurung, Jalan Kemiri Muka, Desa Kramat Jaya, Kecamatan Beji, Kota Depok.
“Informasi warga yang mengaku resah dengan aktivitas menyimpang di lokasi itu (Sumur Tujuh) pada malam hari. Segera ditindaklanjuti, hasilnya ada sejumlah pasangan yang diduga berbuat asusila sambil mengkonsumsi minol (minuman beralkohol),” kata Kepala Satpol PP Kota Depok, Linda Ratna Nursiany, Kamis (4/4) lalu.
Lepas kejadian ABG mesum dan mabuk, saat ini tak semua warga Depok tahu asal-usul daerah yang diberi nama Beji. Tak banyak yang tahu pula bahwa di Beji terdapat sumber air keramat dari Sumur Tujuh Beringin Kurung. Sumur keramat airnya berasal dari mata air yang dijadikan cagar budaya.
Seputaran Sumur Tujuh kental aroma mistik. Pada malam Jumat Kliwon, kawasan keramat Beji ini ramai didatangi penziarah. Ada beberapa ritual yang biasa dilakukan penziarah, yakni dimulai seusai sholat Isya di Masjid Nurussalam. Masjid ini berada satu area dengan kolam Sumur Tujuh.
Dikutip dari Halaman Facebook Depok Tempo Doeloe, setelah berdoa di makam Mbah Raden Wujud Beji yang berada di bawah pohon beringin raksasa. Pohon yang telah berusia ratusan tahun itu berada di luar area masjid. Penziarah yang datang berasal dari berbagai daerah, Bogor, Banten, Cirebon, dan lainnya. Pada umumnya, penziarah melakukan ritual mandi di sumur tujuh.
Iuru kunci Sumur Tujuh menceritakan, disebut sumur tujuh karena sumurnya berjumlah tujuh buah. Lima sumur berada di dalam areal Masjid Nurul Salam Depok Utara, sedangkan 2 sumur lagi berada di Jalan Leli dan Jalan Kutilang Depok I.
Meski disebut dengan sumur tujuh, namun bentuknya tidak berupa sumur melainkan kolam-kolam yang letaknya di bawah rimbunan pohon. Di beberapa sudut kolam terdapat kamar mandi tempat peziarah mandi dengan menggunakan air dari sumur tersebut.
Wisata Religi dan Sejarah
Keberadaan Sumur Tujuh erat kaitannya dengan Mbah Raden Wujud Beji, penguasa wilayah Beji dan Kramat Beji. Mbah Raden Wujud Beji merupakan bukti sejarah kehadiran tentara Islam di Depok. Selain makam keramat, di dalam sebuah bangunan yang dinaungi kerimbunan pohon beringin, ada peninggalan beberapa jenis senjata tentara Islam Banten. Koleksi senjata tersebut tersusun rapi di samping petilasan Mbah Raden Wujud Beji.