Harian Sederhana – Membangun usaha bukanlah hal yang mudah. Terutama dalam penjajakan produk untuk mengetahui kecocokan dalam berbisnis pasti dialami oleh setiap pengusaha. Namun, satu hal yang harus dipahami bahwa diperlukan ketahanan mental dan konsistensi tinggi untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam usaha.
Seperti yang diutarakan Achmad Faridi, anggota UMKM Depok yang mencoba berbagai kreasi panganan dengan bahan baku buah durian. Awalnya, pria warga Mekarjaya ini mengaku hanya memproduksi satu jenis kuliner saja yaitu jus milk shake.
“Jadi dulu itu saya borong durian dari pasar karena memang sedang musimnya, lalu saya belah daging buahnya difillet dan dibuat milshake yang dikemas dalam botol ukuran 260 mililiter,” ucap Faridi kepada Harian Sederhana, Rabu (10/04).
Faridi sempat kebingungan, karena durian tersebut ada tergantung musim. Namun, dirinya tidak patah arang dengan terus mencari jaringan penyedia bahan baku usahanya tersebut.
“Ternyata, saya mendapatkan link duren beku. Dari situlah saya dalami dan terus mengembangkan usaha ini. Jadi tidak hanya buat milk shake saja, saya bisa membuat produksi makanan lain dengan bahan baku durian,” katanya.
Dirinya menegaskan, telah tiga tahun menggeluti produk berbahan baku durian dengan berbagai inovasi. Kini, Faridi mendaulat produknya dengan brand berlabel “Si Badur”.
“Banyak tantangannya usaha ini, Si Badur sempat vakum karena saya belum tahu link durian tapi sekarang, alhamdulilah saya tidak bingung lagi karena bahan baku durian itu ada di mana mana,” tandasnya.
Omset Si Badur juga terus melejit perbulannya bisa mencapai angka puluhan juta. Namun, hal tersebut tidak lantas membuat Faridi jumawa. Dirinya masih terus mengasah kemampuan dengan mengikuti pelatihan-pelatihan dari DKUM Kota Depok.
“Rata-rata Rp 20-25juta, kalau lagi tinggi mencapai Rp 80 juta tapi kalau lagi low ya sekitar Rp 15 juta,” pungkasnya.