Harian Sederhana – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Depok menggelar nonton bareng atau nobar film “8 Stories, Kisah Persahabatan Anak Muda Milenial” di Hotel Bumi Wiyata, Jalan Margonda Raya, Kota Depok, Sabtu (13/04).
Film yang didedikasikan PKS untuk kalangan milenial dalam memberikan edukasi politik ini merupakan terobosan baru dari partai tersebut. Seperti diketahui kelompok milenial sendiri diyakini memiliki andil besar dalam perolehan suara pada pemilu 17 April 2019 mendatang. PKS pun jeli melihat peluang ini.
Selain itu, film 8 Stories sendiri mengangkat seputar problematika remaja masa kini dan soft selling PKS, salah satu konstentan Pemilu bernomor delapan. Latar film ini sendiri kebanyakan di warung kopi atau warkop. Warkop sendiri saat ini sudah menggantikan fungsi kosmologi rumah di masa kini dan warkop sangat erat dengan kalangan milenial.
8 Stories sendiri sangat khas milenial dan mampu mengangkat dan memberi solusi terkait berbagai problem yang terjadi di masa remaja. Kisahnya sederhana namun mengandung pesan yang mendalam tentang bagaimana menghadapi masalah dalam hidup.
Ketua DPD PKS Kota Depok, Hafidz Nasir menuturkan film 8 Stories hadir sebagai dedikasi PKS untuk kaum milenial Indonesia khususnya di Kota Depok. Melalui film ini diharapkan dapat mengajak kaum milenial mengenal dunia politik dan menekan angka golput di kalangan ini.
“Ini film yang didedikasikan oleh PKS untuk kaum milenial Indonesia. Melalui film ini PKS mengajak kaum milenial untuk melek dan peduli politik, salah satunya ikut berpartisipasi aktif dalam pencoblosan pemilu 17 April 2019 mendatang,” tuturnya.
Nobar sendiri dikemas dengan kreatif dan tentu menarik perhatian dari kalangan milenial untuk menyaksikan film besutan Zul Ardhia CS. Para peserta nobar juga disajikan live music dan diberikan camilan gratis. Inilah yang menarik sejumlah anak muda Depok menyaksikan film tersebut.
Nurul, salah satu peserta yang hadir dalam nobar tersebut mengatakan film ini dinilai dapat membuat generasi milenial melek politik. Memberikan edukasi politik dengan cara santun dan tidak membosankan.
“Wah, baru kali ini ada kampanye lewat nobar. Saya jadi tahu seperti apa PKS itu. Ternyata di tengah kesibukan mereka kampanye keliling, orang-orang PKS masih sempet bikin film. Salut lah,” kata Nurul yang berdomisili di Sukmajaya.
Sementara itu, Iin Nur Fatinah yang merupakan caleg PKS juga mengapresiasi kehadiran film tersebut. Sebab untuk mendekati generasi milenial harus dengan cara yang santun dan asik. Salah satunya melalui film 8 Stories ini.
“Acaranya kereeen beud manjiw lah. Jarang-jarang nobar dapet camilan gratis, ada tilawahnya, plus dihibur pakai live music. Azeeeeq,” tuturnya dengan gaya milenial.
Dia juga berharap selepas para generasi menyaksikan film tersebut para milenial dapat menggunakan hak suaranya dengan sadar pada 17 April mendatang. Sebab satu suara menentukan nasib bangsa.
“Bagi generasi milenial, 17 April 2019 merupakan hari yang bersejarah karena lima tahun kedepan arah bangsa ini akan ditentukan melalui pesta demokrasi. Yuk, gunakan pilihanmu dan jadilah bagian dari generasi yang berkontribusi dalam sejarah Indonesia dengan turut serta menentukan pilihanmu agar aspirasimu ada keterwakilannya di ranah legislatif,” bebernya.