Harian Sederhana – Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga saat ini berhasil memimpin sementara dari pesaingnya Jokowi-Ma’ruf dalam Pemilu 2019 yang berlangsung pada Rabu (17/04).
Ketua Badan Pemenangan Daerah (BPD) Kota Depok, Jamaludin menuturkan dari hasil real qount yang dilakukan, pasangan Prabowo-Sandi berhasil meraup 65 sampai 67 persen dari 70 persen data yang masuk. Kemenangan sendiri tersebar merata disejumlah kecamatan yang ada di Kota Depok.
“Data yang masuk sementara baru 70 persen dari keseluruhan. Namun, dari data yang ada Prabowo-Sandi masih unggul dibandingkan Jokowi-Ma’ruf,” tuturnya kepada Harian Sederhana ketika dikonfirmasi, Kamis (18/04).
Ketika disinggung soal dimana kemenangan terbesar, Jamaludin mengatakan paslon 02 sendiri menang di sejumlah kecamatan di Kota Depok. Seperti di Kecamatan Cipayung, Tapos, Cilodong dan Cimanggis. Sementara di Kecamatan Pancoran Mas, Beji, Limo dan Cinere masih terus mengejar paslon 01.
“Inikan baru data sementara ya, belum masuk semua. Kalau ditanya kemenangan terbesar di kecamatan mana, saya belum bisa menjawab karena tentu besok data bisa berubah. Kalau dilihat dari TPS, kemenangan paling banyak di Kecamatan Tapos,” imbuh Jamaludin.
Terkait hasil hitung cepat atau quick count, Jamaludin menyebut masing-masing calon memiliki hitungan dan cara tersendiri. Bahkan dia menyebut kedua calon tentunya memiliki hitungan sendiri.
“Kan dari awal lembaga survei kan selalu membuat penggiringan opini publik. Seolah-olah Jokowi itu menang terus dari awal. Tapi kan kejadian di daerah terlihat antusias masyarakat ke paslon mana sudah terlihat. Sudah terlihat siapa yang diinginkan mana yang tidak. Cuma framing-framing yang membangun Jokowi masih diinginkan ini kan dibangun oleh lembaga survei,” paparnya.
Pria yang akrab disapa Jamal ini menghimbau kepada seluruh relawan Prabowo-Sandi untuk tetap percaya serta menunggu hasil real count yang dikeluarkan KPU dalam Pemilu 2019. Dia juga meminta kepada masyarakat untuk tidak resah terhadap hasil quick count yang dikeluarkan banyak lembaga survei.
“Kami di Prabowo-Sandi sampai saat ini tetap percaya kami menang. Kami juga memiliki data real yang memang kubu kami menang dan tinggal bagaimana nanti kita adu data, bagaimana juga hasil hitungan data real KPU. Jadi ya hitungan lembaga survei paling tidak dihentikan dulu lah karena meresahkan masyarakat,” tandasnya.