Harian Sederhana, Limo – Warga RT 04/06 Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo mengeluhkan kegiatan pembangunan jalan Tol Depok- Antasari (Desari).
Ketua RT 04/06 Kelurahan Grogol, Hari Sakti Wibowo, mengatakan, warga Kompleks Villa Santika merasa kenyamanannya terganggu sebagai imbas pembangunanTol Desari seksi II yang membelah Kecamatan Limo.
Dia mengatakan, tiap kali hujan turun, wilayahnya kerap dilanda kebanjiran karena pekerja proyek Tol Desari menguruk Kali Grogol. Di sisi lain, pengembang belum menyediakan gorong-gorong yang memadai sebagai saluran air kala hujan.
“Kalau hujan selalu banjir, karena tidak ada saluran. Yang dibuat di sisi jalan tol hanya kecil dan tak dapat menampung air hujan,” katanya, Rabu (24/4).
Sementara itu, jika kemarau suasana di sekitar Villa Santika seperti gurun pasir. Dikarenakan debu bertebaran tiap kali truk pengangkut tanah melintasi wilayah pemukiman. Hal itu dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan warga.
“Harusnya ada yang nyemprot jalan lingkungan kami biar enggak ngebul jalannya,” ujarnya.
Hari mengaku warga telah menyampaikan protes kepada pengembang atas berbagai dampak yang dirasakan imbas pembangunan Tol Desari. Namun, hingga kini belum ada respon yang diharapkan, seperti pembuatan saluran dan penyemprotan jalan lingkungan.
Ismail, seorang warga, mengaku sangat dirugikan dengan pembangunan proyek Tol Desari. Dirinya meminta agar pengembang bertanggung jawab mengatasi banjir yang terjadi. Selain keluhan tersebut, warga juga berharap pengembang memasang batas proyek. Karena ketiadaan batas itu membuat anak-anak bebas bermain di kawasan proyek dan dapat membahayakan keselamatan mereka.
Pembangunan Tol Desari terbagi dalam tiga seksi. Seksi I ruas Antasari-Brigif/Cinere sepanjang 5,80 KM, seksi II ruas Brigif-Sawangan sepanjang 6,30 KM dan seksi III Sawangan-Bojong Gede, Bogor sepanjang 9,5 KM yang saat ini pembangunannya sudah di Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas.
(Aji Hendro | Sudibyo)