Harian Sederhana, Bogor – Sedikitnya 272 Ketua OSIS SMA se-Indonesia menjalani Kawah Kepemimpinan Pelajar (KKP) 2019 di Kota Bogor sejak 28 April – 3 Mei 2019. Kegiatan tersebut digagas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (SMA) pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Bima Arya yang menjadi narasumber mengaku senang bisa berbagi pengalaman dengan para generasi penerus bangsa. Bahkan dirinya baru semalam diminta untuk hadir untuk menjadi narasumber.
Tetapi kata Politisi PAN itu, kalau ketemu anak-anak muda, ketemu sama pemimpin yang sekarang jadi Ketua OSIS, mudah-mudahan kedepan menjadi pemimpin penerus bangsa.
“Masa depan itu sangat dekat sekali dengan kita. Jangan pernah merasa masa depan itu jauh. Saya sendiri sekarang usia sudah 46 tahun, rasanya baru kemarin aktif di OSIS seperti kalian,” kata Bima
Menurut Bima, masa depan itu hanya dimiliki oleh orang-orang yang menyiapkan diri dari sekarang. Tidak ada rumusannya, tidak ada ceritanya, orang-orang yang cuek terhadap masa depan, bisa menggenggam masa depan. “Semua orang hebat menyiapkan masa depan dari sekarang. Seperti kalian,” tambahnya.
Pertanyaannya, lanjut Bima, bagaimana caranya menyiapkan masa depan? Hanya satu jawabannya. Siapkan trek kalian menuju masa depan. Bayangkan 10-20 tahun lagi, bagaimana CV (Curiculum Vitae) kalian akan dibaca.
“Jadi sejak saya SMA saya sudah berpikir, bagaimana nanti ketika saya berusia 40 tahun orang-orang membaca CV saya. Ini Bima Arya waktu SMA pernah jadi apa? kuliah ngapain aja? Ikut organisasi apa saja? Sekarang saat yang tepat untuk memulai CV kalian yang hebat,” jelasnya.
Bima menyebut, nilai IPK setelah lulus kuliah memang bisa mengantarkan seseorang untuk interview kerja. Tapi percayalah, yang membuat mendapatkan pekerjaan bukan IPK, tapi CV.
“Saya kalau mencari staf, nomor satu memang saya lihat kuliahnya di mana? Nomor dua, IPK-nya tapi itu hanya sekilas. Saya lebih tertarik melihat CV-nya, anak ini pernah jadi apa, aktif ga diorganisasi? Kalau pernah jadi ketua osis atau aktif organisasi lain. Nah, ini modal,” tandasnya.
Kenapa begitu lanjutnya, karena orang yang aktif berorganisasi pasti kualitasnya beda. Percayalah, organisasi membuat lebih matang dibanding dari yang lain, baik cara berpikir, bertindak dan menyelesaikan persoalan.
Sementara itu, Penanggung Jawab KKP 2019 Sulaksono menyebut bahwa KKP diselenggarakan untuk membentuk pemimpin muda yang berkarakter, patriotik, membentuk pola pikir, sikap perilaku yang mulia, berdaya guna bagi agama, nusa dan bangsa.
Selain itu kata dia, juga menumbuhkan kebersamaan di antara peserta yang berasal dari berbagai pelosok tanah air, melalui kegiatan-kegiatan utama, yaitu kepemimpinan, kedisiplinan, kebangsaan, kreativitas, dan kepedulian, serta debat.
(*)