Menu

Mode Gelap
Perjuangan Nanu Membangun Bisnis Advertising Mulai Bisnis WO dari Nol, Kini Teh Yani Kantongi Omset Ratusan Juta Per Bulan

Saudagar

Falaqila, Produk Renyah Ala UMKM Depok

badge-check


					Falaqila, Produk Renyah Ala UMKM Depok. (FOTO : Harian Sederhana) Perbesar

Falaqila, Produk Renyah Ala UMKM Depok. (FOTO : Harian Sederhana)

Harian Sederhana, Depok – Tergabung dalam komunitas Usaha Masyarakat Kecil dan Menengah atau UMKM banyak memberikan manfaat, diantaranya setiap anggota memperoleh peluang untuk memperluas jaringan dan meningkatkan kualitas produknya.

Hesty Merriyana, pemilik brand makanan Falaqila yang merupakan anggota UMKM Kota Depok menuturkan, mengikuti komunitas banyak memperoleh manfaat seperti mempermudah mendapatkan sertifikat halal dan ilmu promosi yang baik.

“Saya sendiri sudah lama ikut UMKM ini, disini saya bisa mengembangkan diri,” tutur Hesty kepada Harian Sederhana, Minggu (5/5/19).

Falaqila, Produk Renyah Ala UMKM Depok. (FOTO : Harian Sederhana)

Falaqila, Produk Renyah Ala UMKM Depok. (FOTO : Harian Sederhana)

Wanita berusia 39 tahun ini, menceritakan awal mula terjun ke dunia bisnis. Menurut dia, tidak mudah menekuni usaha yang diminati, beberapa kali dirinya gagal namun tidak pernah putus asa dan mau bangkit.

Pada tahun 2011, Hesty mencoba membuka usaha nasi uduk namun usaha itu hanya bertahan sampai dua bulan, dengan alasan sepi pembeli. Kemudian, beralih ke usaha fried chicken yang bertahan hingga dua tahun.

“Dari situ, saya coba usaha catering harian yang ternyata berkembang sampai sekarang dengan dilanjut produk Falaqila promosinya lewat media sosial,” bebernya.

Menurut dia, Falaqila terdiri dari beberapa macam produk yaitu bawang goreng merah, putih, sambel. Hesty menegaskan, produknya berbeda seperti yang ada di pasaran. Pengemasan hingga, mekanisme pembuatan bawang dilakukan secara teliti dan higienis.

“Saya jalani produk ini baru 1,5 tahun. Bawang buatan saya lebih crunchy dan gurih. Omset awalnya Rp 3 juta, sekarang sudah Rp 5 juta,” tandasnya.

Selanjutnya Hesty menerangkan, tuntutan pasar membuat dia harus menekan harga penjualan. Namun itu bukan suatu masalah, yang terpenting masyarakat mengetahui produknya.

“Ya yang penting saya optimis juga, dalam menghadapi persaingan bisnis. Saya baru nambah produk baru, ketumbar dan cabe bubuk,” pungkasnya.

(*)

 

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

HIPMI Depok Konsen Kembangkan Wirausaha Baru

19 Februari 2020 - 17:37 WIB

Pemkot Siap Bantu Label Halal Minuman Kombucha

18 Februari 2020 - 11:21 WIB

Curug Cimarinjung, Jadi Primadona Dikawasan Geopark

17 Februari 2020 - 08:45 WIB

Pecak Ikan Nunu Kampung Belang, Sekali Nyoba Pasti Ketagihan

2 Februari 2020 - 07:02 WIB

Tabok Bamer Terjamin Rasa dan Kualitas

2 Februari 2020 - 06:46 WIB

Trending di Saudagar