Harian Sederhana, Depok – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Depok, Mohammad Thamrin mengingatkan kepada pelajar muslim dari tingkat sekolah dasar sudah mulai belajar puasa di bulan Ramadan, sehingga nantinya menjadi terbiasa.
Hal itu dikatakan, terkait libur sekolah di bulan Ramadan 1440 Hijriah, namun demikian Thamrin mengajak siswa beribadah sesuai kemampuannya masing-masing.
“Puasa Ramadan 1440 H/2019 M, Sekolah libur hingga Rabu, 8 Mei, namun hari berikutnya Kamis dan Sabtu siswa masuk kembali mengikuti kegiatan kegiatan keagaman di antaranya, pesantren kilat (Sanlat) yang dilaksankaan di sekolah,” ujarnya pada Selasa (7/5/2019).
Dari kegiatan ini, lanjut dia, para siswa akan mendapat pelajaran agama untuk menambah pengetahuan dan wawasan, dari mulai tata cara wudhu, salat, membaca quran, dan tuntunan agama lainnya yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-sehari.
Dengan kegiatan pesantren kila (Sanlat), lanjut dia, akan mempengaruhi karakter siswa, yaitu menjadi religius, berahlakul karimah, juga dapat meningkatkan iman dan taqwa.
“Jadi, pembelajaran agama yang dilakukan sejak usia dini itu sangat penting. Apalagi sudah di sekolah dasar, penanaman nilai agama harus ditingkatkan tidak hanya sekolah, namun juga di rumah agar kelak mereka menjadi generasi penerus bangsa yang religius,” ujarnya.
Dia berharap seluruh SD se Kota Depok bisa melaksanakan kegiatan agama seperti pesantren kilat di bulan Ramadan ini, sehingga bisa meningkatkan nilai-nilai pendidikan karakter bagi peserta didik.
Sebelumnya, Kepala SDN Cinangka 02, Idawati mengakui, agenda pesantren kilat di sekolahnya sudah disiapkan. Setelah jadwal masuk, siswa dari kelas 1 sampai 5 mengikuti kegiatan pesantren kilat, namun waktunya disesuaikan, antara siswa kelas satu, dua dan empat berbeda waktunya.
Pesantren kilat dibimbing masing-masing guru setempat, dengan memberikan mata pelajaran dari mulai baca quran, belajar hadis, fiqih dan lainnya. Dengan kegiatan ini akan menambah ilmu dan wawasan bagi para siswa di sekolah ini.” Pesantren kilat ini sesuingguhnya agenda rutin di bulan Ramadan yang diberikan kepada peserta didik, namun waktunya terbatas tidak penuh sebulan karena terpotong libur,” ucapnnya.