Harian Sederhana, Depok – Kekhusukan bulan suci Ramadan terusik aksi tawuran antar remaja, yang terjadi di tiga lokasi berbeda di Kota Depok, Selasa (7/5/2019) dinihari. Peristiwa tersebut membuat dua orang mengalami luka serius. Salah satu korbannya bahkan seorang remaja wanita bernama Ariani (18). Ia mengalami luka akibat bacokan senjata tajam.
Keterangan yang dihimpun wartawan koran ini menyebut, tiga lokasi tawuran antar kelompok remaja itu terjadi di kawasan Leuwinanggung, Kecamatan Tapos, di kawasan Ratujaya dan Pancoran Mas.
Aksi gelut massal di wilayah Leuwinanggung melibatkan puluhan remaja. Mereka melengkapi diri dengan senjata tajam, bambu hingga batu sambil sebagian mengendarai motor.
Peristiwa itu berlangsung tepat di depan sebuah masjid. Video amatir yang memperlihatkan aksi brutal sejumlah remaja itu pun kini viral di media sosial. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Adapun di kawasan Ratujaya, tawuran menyebabkan seorang remaja pria bernama Safii Rizki terpaksa kehilangan jari tangannya akibat disabet celurit. Korban lalu dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
Kemudian kasus tawuran antar remaja berikutnya terjadi di dekat Lapangan Ikares, Pancoran Mas. Kabar beredar menyebutkan, di tempat itu pelaku melukai seorang remaja perempuan asal Jakarta bernama Arina. Gadis usia 18 tahun itu terluka sabetan senjata tajam.
“Korban wanita Ariani, terluka pergelangan tangan kiri, terkena sabetan celurit dibawa ke RS Bhakti Yudha Depok,” kata Kapolsek Pancoran Mas, Kompol Roni Agus Wowor saat dihubungi wartawan, Selasa (7/5/2019).
Kapolsek menceritakan, peristiwa tawuran di wilayah hukum Pancoran Mas terjadi sesaat menjelang sahur. Pelaku perkelahian kelompook ini melibatkan anak-anak usia tanggung atau remaja.
Gadis remaja yang menjadi korban lantaran diduga salah sasaran itu saat ini dirawat secara intensif di Rumah Sakit (RS) Bhakti Yudha Depok. Terkait kasus ini, polisi masih menunggu laporan dari pihak korban agar bisa mengusut pelaku pembacokan saat tawuran terjadi.
“Korban belum membuat laporan karena masih dalam perawatan intensif di RS,” pungkasnya.
(*)