Menu

Mode Gelap
Perjuangan Nanu Membangun Bisnis Advertising Mulai Bisnis WO dari Nol, Kini Teh Yani Kantongi Omset Ratusan Juta Per Bulan

Bogor

Jokowi-Amin Menang, Istana Bogor Dijaga Ketat

badge-check


					Kepolisian Resor Kota Bogor mengantisipasi keadaan buruk dengan memperketat pengamanan Istana Bogor pasca-penetapan hasil Pemilu 2019 yang dilakukan oleh KPU pada Selasa, 21 Mei 2019. Perbesar

Kepolisian Resor Kota Bogor mengantisipasi keadaan buruk dengan memperketat pengamanan Istana Bogor pasca-penetapan hasil Pemilu 2019 yang dilakukan oleh KPU pada Selasa, 21 Mei 2019.

Harian Sederhana, Bogor –  Kepolisian Resor Kota Bogor mengantisipasi keadaan buruk dengan memperketat pengamanan Istana Bogor pasca-penetapan hasil Pemilu 2019 yang dilakukan oleh KPU pada Selasa, 21 Mei 2019, dini hari kemarin. Antiasipasi ini dilakukan hingga pelantikan pasangan calon presiden-wakil presiden terpilih pada Oktober mendatang.

“Pengamanan Istana Bogor tambah tebal, bahaya. Pasukan gabungan TNI-Polri sekitar seribu lebih ditempatkan di titik simpul secara taktis,” ucap Kepala Kepolisian Resor Kota Bogor Kota, Komisaris Besar Hendri Fiuser seusai memimpin Apel Pengamanan Hasil Rekapitulasi Pemilu di Sempur, Kota Bogor, Selasa (21/5/2019) kemarin.

Hendri mengatakan pengamanan tak hanya dilakukan dengan cara mempertebal kawasan sekitar Istana Kepresidenan Bogor. Polisi berjaga di titik-titik yang disinyalir rawan kerumunan massa.

Meski pergerakan massa terpusat di Jakarta, Kepolisian tetap menjadikan Bogor sebagai wilayah prioritas yang perlu diamankan. Dia beralasan, Bogor merupakan salah satu kota penyangga Ibu Kota.

Hendri mengatakan, situasi di Kota Bogor kondusif. Polisi belum menemukan adanya pergerakan massa yang menuju ke Jakarta. “Pengamanan dilakukan dalam rangka mengantisipasi isu-isu di luar sana tentang adanya gerakan tur jihad, people power, pasca-pengumuman,” kata dia.

Pengamanan ketat ini berdasarkan pada instruksi Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian, melalui surat telegram. Telegram itu berisi pemberlakuan status siaga I kepada seluruh jajaran kepolisian dalam rangka pengamanan rekapitulasi dan penetapan hasil Pemilu 2019 oleh KPU.

Pengamanan ketat juga dilakukan polisi di Depok setelah adanya provokasi gerakan massa ke Jakarta. Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Didik Sugiarto mengerahkan sebanyak 1.600 personil di sejumlah titik seperti terminal dan stasiun.

“Kami jajaran Polres bersama unsur TNI akan melakukan kegiaatan pengamanan dan juga memastikan masyarakat yang berangkat ke Jakarta benar-benar steril tidak membawa barang berbahaya dan dilarang,” kata Didik di Markas Kepolisian Resor Kota Depok.

Selain memonitor lokasi-lokasi titik kumpul, polisi memantau pula penggunaan angkutan umum. “Sebagian besar di stasiun, kami gelar personel, mulai dari Stasiun Bojonggede, Citayam, Depok Lama, Depok Baru, Pondok Cina, UI, Kekuatan kita ada dua kompi,” ujarnya.

Didik menghimbau masyarakat lebih berfokus pada aktivitas positif di bulan suci Ramadan. “Kemudian kami mengimbau agar taat dan tertib dan mematuhi peraturan serta undang-undang, dan tidak melanggar hukum atau merugikan orang lain, dan juga dirinya sendiri,” pungkasnya.

Jokowi-Ma’ruf Menang

Komisi Pemilihan Umum dini hari kemarin menetapkan perolehan suara pasangan calon presiden-wakil presiden hasil Pemilu 2019. Pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin ditetapkan sebagai pemenang dengan perolehan suara 85.607.362 suara atau 55,5 persen dari suara sah nasional. Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat 68.650.239 suara atau 44,5 persen.

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Angka Kehamilan di Bogor Tinggi Saat Pandemi Covid-19

4 Juni 2020 - 02:56 WIB

Beras Bansos di Gunung Putri Kurang Berkualitas

3 Juni 2020 - 22:40 WIB

Jalur Puncak Berlapis Sekat TNI, Polisi dan Dishub

3 Juni 2020 - 22:34 WIB

Empat Ribuan Calon Jemaah Haji Batal Berangkat

3 Juni 2020 - 22:28 WIB

Pasien Covid-19 Asal Ciseeng Akhirnya Dirawat di RSUD

3 Juni 2020 - 22:25 WIB

Trending di Bogor