Harian Sederhana, Depok – Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap dua perempuan berinisial LI dan HM, setelah penangkapan B, lelaki yang ditangkap di Pancoran Mas, Depok, terkait dugaan terorisme. Dua perempuan yang diyakini sebagai istri-istri B tersebut ditangkap saat penggeledah dua rumah di kawasan Puri Bojong Lestari, Pabuaran, Bojonggede.
“Mereka tinggal berdekatan, istri pertama dan kedua,” kata Kepala Kepolisian Sektor Bojonggede, Komisaris Agus Koster kepada wartawan, Selasa 21 Mei 2019. Komisaris Agus membenarkan penggeledahan dua rumah itu. Namun ia mengaku belum mengetahui secara detail kronologi maupun data si penghuni rumah.
Menurut Komisaris Agus, kedua wanita itu baru dua pekan tinggal di rumah itu dan cukup tertutup dengan warga sekitar. “Pak RT dan RW pun mengaku tak mengenal mereka berdua,” katanya.
Pada Senin (20/5) sekitar pukul 18.00, Densus 88 Antiteror sempat menggeledah sebuah rumah kontrakan di Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Depok, Jawa Barat. Rumah tersebut dihuni oleh seorang wanita berinisial T, yang disebut-sebut sebagai istri ketiga B.
Sekitar lima jam sebelumnya, Densus telah menangkap B di Gang Remaja, Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. Diduga, pria itu sempat terlibat dalam pelatihan perang sejak tahun 2017.
Namun isteri ke-3 B, sudah meninggalkan kontrakan tersebut sejak Ahad sekitar pukul 08.00 WIB, bersama seorang wanita. Rumah kontrakan digeledah oleh sekira 20 anggota Densus 88 Antiteror. Hasil penggeledehan didapati dua buku berbahasa arab.
Berdasarkan pantauan Harian Sederhana, rumah itu terlihat tak berpenghuni. Garis pembatas polisi atau police line telah dipasang di sekitar rumah. Kepala Kepolisian Resor Kota Depok, Komisaris Besar Didik Sugiarto belum detail menerangkan mengenai penggeledahan Senin sore itu. “Iya benar, tapi sudah selesai penggeledahannya,” katanya singkat.
Di sekitar lokasi penggerebekan, seorang warga, Lutfi mengatakan, pemilik rumah sedang tidak ada saat penggeledahan berlangsung. “Iya benar (ada penggeledahan) tadi ramai banget polisi pada ke sini,” kata dia.
Menurut Lutfi, B tinggal di kontrakan itu selama tiga bulan. “Dia warga baru tinggal di sini sama istri dan sama ibunya. Kalau enggak salah baru tiga bulan di sini,” katanya.
Ketua RT setempat, Agus Waluyo mengungkapkan, penghuni rumah kontrakan itu sudah dua hari tidak pulang dan belum sempat memberikan identitasnya. “Katanya mereka berasal dari Bandung, dan warga cuma baru dua kali ketemu,” ujar dia.
Menurut sepengetahuan Agus, B seorang tukang ojek. “Suaminya itu ngakunya kerja sebagai tukang ojek ketika awal mau ngontrak,” pungkasnya.
(*)