Harian Sederhana – Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto meminta pendukungnya menyudahi aksinya. Massa diminta kembali ke rumah dan melanjutkan sahur untuk puasa Ramadhan esok hari.
“Saudara-saudara kembalilah ke tempat istirahat masing-masing, dan hindari tindakan di luar ketentuan hukum, dan percayalah kepada para pemimpin-pemimpin kalian,” kata Prabowo dalam video yang diunggah melalui akun @prabowo tadi malam.
Dalam video berdurasi 2,2 menit itu, Prabowo mengajak massa dan petugas keamanan untuk bertindak dengan arif dan bijaksana, menghindari kekerasan, menghindari tindakan di luar hukum, dan percaya kepada pemimpin.
“Hindari tindakan di luar hukum, selalu mengalah, dan patuh pada ketentuan hukum,” kata dia.
Prabowo meminta massa dan aparat keamanan bertindak arif, menahan diri, tetap tenang, dan sabar. “Kita cari solusi terbaik untuk bangsa,” kata dia.
Video tersebut diunggah setelah beberapa waktu sebelumnya pasangan Prabowo, Sandiaga Salahuddin Uno melalui akun @sandiuno, mecuitkan mengenai pertemuan Prabowo dengan Kwik Kian Gie.
“Terima kasih pak Kwik Kian Gie sbg Penasehat Prabowo-Sandi yg telah mampir di Kediaman Pak @prabowo & memberikan masukan apa yg harus dilakukan setelah fase pengumuman KPU sbg bentuk perhatian beliau terhadap demokrasi Indonesia Adil & Makmur. Friend in need is a friend indeed,” begitu tulisan dalam akun twitter Sandiaga Uno.
Sebelumnya media sosial Twitter riuh oleh hastag (#)DukungPRABOWO dan #PrayForIndonesiaDemocracy. HastagDukungPRABOWO dibalas sekitar 345 ribu cuitan, sementara #PrayForIndonesiaDemocracy dibalas sekitar 59,9 ribu cuitan.
Riuhnya jagad dunia maya Twitter tak lepas dari kondisi Jakarta dan sejumlah daerah lain pasca-pengumuman hasil Pemilu 2019. Massa menggelar demonstrasi di Badan Pengawas Pemilu yang diikuti terjadinya kerusuhan di beberapa titik di DKI Jakarta.
Peristiwa ini diekspos oleh sejumlah media televisi nasional secara langsung pada Selasa dini hari, dan disebar pula ke media sosial yang memunculkan reaksi beragam dari neitizen Indonesia maupun luar negeri.
Ada sebanyak 156 orang ditangkap atas tuduhan provokator. Sedangkan seratusan orang ditangkap atas dugaan menyerang polisi. Beredar pula kabar adanya sejumlah korban meninggal dalam kejadian ini.
Presiden Joko Widodo melalui @jokowi mengatakan pemerintah tak akan memberikan ruang untuk perusuh-perusuh yang akan merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Tidak ada pilihan, TNI dan Polri akan menindak tegas sesuai dengan aturan hukum yang berlaku,” begitu tulisan di akun@jokowi.
Kronologis :
Selasa, 22 Mei Dini Hari
Massa tetap berdemonstrasi di Kantor Badan Pengawas Pemilu hingga Selasa dini hari. Ada sejumlah orang yang memprovokasi dengan melempari polisi dengan batu dan petasan. Petugas keamanan memukul mundur para demonstran. Antaranews melaporkan, massa bertahan ke sejumlah titik, seperti Pasar Tanah Abang, Bundaran HI, dan Monas. Kerusuhan pecah di Asrama Brimob Petamburan. Puluhan mobil dibakar. Sejumlah media televisi nasional menyiarkan secara langsung peristiwa tersebut.