Harian Sederhana, Serua – Sebanyak 120 siswa SDN Kedaung lulus. Hal itu terungkap dalam proses wisuda. Masing-masing siswa memperoleh selongsong yang di dalamnya terdapat pengumuman kelulusan.
Kelulusan yang dirangkai dengan pengalungan almamater sekolah diselenggarakan di gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kemdikbud di Jalan Raya Bojongsari-Wates, Kelurahan Serua, Kecamatan Bojongsari, Kamis (13/6).
Menurut Kepala SDN Kedaung, Burhanuddin kelulusan siswa yang diselenggarakan di gedung Pusdiklat Kemdikbud ini diselenggarakan bekerjasama dengan komite sekolah lantaran jarak dari sekolah ke lokasi cukup dekat.
Proses wisuda ini, lanjut dia, diikuti 120 siswa dengan rincian siswa laki-laki 57, siswa perempuan 63 yang dibagi dalam tiga rombel. Para siswa tersebut lulus secara menyeluruh. “Alhamdulillah proses wisuda sekaligus pengalungan almamater ini berjalan lancar tanpa kendala,” ujarnya usai mengikuti proses wisuda.
Kelulusan siswa SDN Kedaung ini, dijelaskannya, merupakan ke 26 kalinya. Dirinya berharap meski mereka nantinya melanjutkan ke jenjang sekolah berikutnya, namun tidak melupakan jasa para guru yang telah mendidiknya, karena guru tidak ada bekasnya.
Demikian juga terhadap pendidikan yang diberikan para guru dibangku sekolah dasar, merupakan proses pendidikan dasar di mana cikal bakal untuk meraih kesuksesan.
Dicontohkannya, saat siswa diajarkan praktik salat wajib, salat sunnah, dan kegiatan keagamaan lainnya akan terbawa hingga mereka dewasa. “Jadi, pendidikan dasar agama ini akan mengantar kehidupan mereka kelak,” tandasnya.
Ia juga berharap kepada para siswa untuk terus belajar, karena perjalanannya masih panjang. “Gapai cita-citamu setinggi-tingginya hingga membawa keberhasilan,” ujarnya.
Acara prosesi wisuda tersebut diiringi paduan suara siswa SDN Kedaung yang dibawakan sejumlah adik kelas dengan menyayikan lagu Jasamu Guru, Himne Guru, dan Syukur. Hadir dalam acara itu, para guru dan pengawas SD Dinas Pendidikan Kota Depok tingkat Kecamatan Sawangan dan para orang tua siswa.
Sebelumnya, salah seorang guru kelas enam menyebutkan, sebelum kelulusan dirinya banyak dipertanyakan para orang tua siswa terkait jumlah siswa yang lulus dan tidak lulus, namun pertanyaan itu tidak dijawab, karena khawatir bocor.
“Ada yang engga lulus kemungkinan dari sekolah lain,” jawab guru tersebut sambil senyum.
