Menu

Mode Gelap
Perjuangan Nanu Membangun Bisnis Advertising Mulai Bisnis WO dari Nol, Kini Teh Yani Kantongi Omset Ratusan Juta Per Bulan

Saudagar

Sempat Rugi, Umi Kurniawati Tak Patah Arang Jalani Usaha

badge-check


					Sempat Rugi, Umi Kurniawati Tak Patah Arang Jalani Usaha. Perbesar

Sempat Rugi, Umi Kurniawati Tak Patah Arang Jalani Usaha.

Harian Sederhana, Depok – Mental baja, memang memang harus dimiliki oleh setiap pengusaha demi mencapai kesuksesan. Berbagai tantangan dipastikan selalu ada, terutama bagi mereka yang baru mulai berkecimpung di dunia bisnis.

Umi Kurniawati, pengusaha kuliner dengan brand Fallah Kitchen dan Umiena kepada Harian Sederhana, mengaku sempat jatuh bangun menjalani usahanya. Dua tahun lalu, gerai (toko) yang dibangun dengan susah payah terpaksa harus tutup.

“Tutup karena, karyawan nikah pulang kampung dan saya kesulitan cari penggantinya. Akhirnya, toko di Jalan Jatijajar itu harus ditutup,” ucap Nia, sapaan akrabnya, Selasa (25/6/2019).

Nia menegaskan, kondisi tersebut menyebabkan dirinya harus merugi kurang lebih Rp 20 Juta. Selain itu, dirinya pun memutuskan untuk fokus menjaga kedua orang anak di rumah.

“Ya, rugi itu pasti karena cari yang mau over kontrak toko juga susah. Sedangkan modal awal, sudah keluar banyak mulai dari beli barang, gaji pegawai dan lain-lain. Tapi alhamdulilah masih ada investasi barang yang bisa dijual,” bebernya.

Namun, Nia mengaku tidak patah arang sejumlah modal yang masih ada diputar untuk membangun berbagai macam usaha baru. Wanita berhijab ini seolah tidak takut apabila, nantinya akan kembali menelan pil pahit.

“Semua ada resikonya, saya tidak mau nyerah begitu saja setelah tutup toko saya jualan ayam bakar, produk – produk kuliner, hingga akhirnya menciptakan dua karya kuliner yaitu kue kue kering dan Roti (Falla Kitchen), dan Kue Bollen aneka rasa, juga Bingke,” bebernya.

Nia menuturkan, karena dirinya aslindsri Kalimantan kue khas daerah tersebut dimunculkan. Begitu juga kue Bolen buah tangannya yang dinilai memiliki kelebihan dibanding jenis kuliner tersebut yang lain.

“Bolennya tidak hanya pisang, ada isi ayam jamur dan tape jadi beda dari yang lain,” tegasnya.

Menjadi sebuah pelajaran berharga yang bisa dipetik oleh para pengusaha muda, menurut dia lebih baik suatu bisnis dimulai dari hal yang kecil. Jangan terburu nafsu, pasalnya emosi yang terlalu besar akan menyebabkan kehancuran.

“Lebih baik dimulai dengan yang kecil dulu kalau sudah banyak pelanggan baru ke toko karena kan kita toko harus bayar sewa, karyawan, belum tentu untung jangan sampai keuntungan hanya membayar sewa dan bayar karyawan ujung ujungnya gulung tikar,” pungkasnya.

Sementara itu, saat ditanya mengenai Usaha Menengah Kecil Masyarakat, atau UMKM Wirausaha Usaha Baru (WUB) yang diikutinya saat ini dirasakan sangat efektif. Dalam komunitas tersebut, Nia semakin termotivasi dan banyak memperoleh pemikiran baru terutama dalam hal memasarkan produk.

“Pelatihan soal memasarkan produk secara offline dan online biar ga nyerah dan fokus kita usaha satu kita fokusin yang penting fokus satu dan berbeda,” pungkasnya.

(*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

HIPMI Depok Konsen Kembangkan Wirausaha Baru

19 Februari 2020 - 17:37 WIB

Pemkot Siap Bantu Label Halal Minuman Kombucha

18 Februari 2020 - 11:21 WIB

Curug Cimarinjung, Jadi Primadona Dikawasan Geopark

17 Februari 2020 - 08:45 WIB

Pecak Ikan Nunu Kampung Belang, Sekali Nyoba Pasti Ketagihan

2 Februari 2020 - 07:02 WIB

Tabok Bamer Terjamin Rasa dan Kualitas

2 Februari 2020 - 06:46 WIB

Trending di Saudagar