Harian Sederhana – Melihat kondisi sarana dan prasana pendukung sekarang ini, masih sangat kurang. Misalnya, ruang belajar yang sekarang ini hanya sembilan kelas, dari jumlah itu-pun satu yang tidak terpakai karena bagian atapnya sudah ambruk sehingga tidak digunakan lagi untuk kegiatan belajar dan mengajar.
Hal ini yang menjadi persoalan bagi sekolah, sedangkan rombongan belajar sebelum kelulusan 2019 sebanyak 18 rombel. Itu artinya ruang kelas yang ada kurang 10 unit kelas.
“Kekurangan ruang kelas di sekolah ini juga masalah. Tapi masih terus diperjuangkan supaya bisa diperbaiki dan ditambah bangunannya secara vertikal ke atas, karena jika membangun dibawah tidak mungkin lantaran terbatasnya lahan,” kata Rohmat, Kepala SDN Serua 03.
Meskipun pembangunan ruang kelas baru (RKB) dibangun secara bertahap konstruksi bertingkat hal itu tidak menjadi masalah, karena nantinya pembangunan RKB di SDN Serua 03 bisa diselesaikan.
Apalagi, keberadaan sekolah ini terletak cukup strategis berada di tepi Jalan Raya Serua, sehingga mempermudah masyarakat menuju sekolah tersebut.
Hal ini yang membuat SDN Serua 03 dari tahun ke tahun selalu kebanjiran murid disaat tahun ajaran baru, karena masyarakat khususnya Kelurahan Serua, dan warga Pondok Petir yang berbatasan dengan wilayah Serua, hingga Tangerang Selatan sekolah di sini.
Hal ini yang menjadi pertimbangan bagi masyarakat sehingga para orang tua menyekolahkan anak-anaknya ke SDN Serua 03. Belum lagi, di sekolah ini syarat kegiatan bidang non akademik dari mulai futsal, atletik, baris berbaris hingga kegiatan Pramuka yang kerap meraih prestasi saat mengikuti lomba antar sekolah bahkan di event resmi seperti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang setiap tahun diselenggarakan mulai tingkat kecamatan, kota hingga provinsi.
“Di O2SN pada 2019, siswa SDN Serua 03 juga mendapat 2 medali, satu emas dan satu perak di cabang atletik di tingkat kota. Dari sinilah keberadaan sekolah ini menjadi daya tarik tersendiri tingginya minat siswa sekolah di sini,” papar Rohmat.
Namun demikian, meski minat sekolah masyarakat begitu tinggi, pihak sekolah membatasi jumlah siswa baru yang mendaftar pada 8-9 Juli 2019.
“Kami batasi jumlah siswa, karena yang diterima hanya tiga rombel. Totalnya sebanyak 96 siswa, karena masing-masing kelas dibatasi hanya 32 anak,” ujarnya.
Jika dibandingkan dengan sebelumnya, jumlah siswa setiap kelasnya bisa mencapai 40 anak, karena sekarang ada regulasi dari pemerintah untuk pendidikan terkait dengan jumlah siswa baru, sehingga pihaknya mengikuti aturan yang berlaku satu kelasnya tidak lebih dari 32 siswa.
Sebelumnya, total siswa di SDN Serua 03 sebanyak 774 siswa, kemudian yang telah lulus 132 siswa, total siswa sekarang ini 642 anak, belum termasuk siswa baru yang ditargetkan 96 anak.
Kepada masyarakat yang akan menyekolahkan anaknya di sini jika tidak diterima diharapkan tidak kecewa, karena terbatasanya rombel yang menyebabkan jumlah siswa dibatasi.
Namun, diharapkan pada tahun berikutnya, saat bangunan sekolah ini sudah bertambah jumlah RKB-nya, maka jumlah siswa baru kemungkinan bisa bertambah.
Karena, kata Rohmat, dari pihak terkait seperti Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok yang memiliki otoritas pembangunan gedung untuk penambahan RKB sudah melihat keberadaan bangunan sekolah yang mengalami kerusakan, termasuk juga dari bidang Sarana dan Prasana di Dinas Pendidikan dan Kepala Bidang Pendidikan SD sudah meninjau untuk melihat bangunan yang mengalami kerusakan.
“Kami berharap bangunan yang mengalami kerusakan dibongkar, kemudian dibangun tiga lantai sehingga ruang kelas di sekolah ini bisa bertambah,” pungkasnya.