Harian Sederhana, Depok – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akhirnya membatalkan wacana penerapan ganjil genap di kawasan Jalan Margonda. Kebijakan itu dianggap justru akan menambah kemacetan di kota tersebut.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris saat dikonfirmasi awak media di Balaikota pada Sabtu 13 Juli 2019. Idris mengaku, pihaknya membatalkan wacana atau ide tersebut setelah melalui kajian internal.
“Wacana ganjil genap itu kan dalam kajian, belum kita persentase ke polisi dan ke akademisi baru sebuah ide apakah cocok atau tidak. Ternyata dampaknya akan lebih macet kalau kita buat ganjil genap, maka tidak jadi,” katanya.
Wacana selanjutnya, selain tengah mengupayakan pembangunan infrastruktur untuk mengurangi kemacetan, Idris mengusulkan adanya pemutaran musik daerah yang dipasang di sejumlah lampu merah.
“Lagu di lampu merah baru ide untuk menghibur masyarakat Depok yang kena macet khususnya Sabtu-Minggu. Semua masih dalam kajian,” ujarnya.
Idris menegaskan, ide itupun tidak dapat diputuskan sepihak, harus melibatkan sejumlah instansi terkait.
“Kita tidak bekerja sendiri dan tidak memutuskan sendiri. Kita punya Polresta yang bisa dimintai pendapatnya jangan-jangan punya pandangan berbeda. Ketika orang keasyikan dengar lagu eh dia lupa jalanin mobilnya,” paparnya.
Ide yang nantinya akan melalui tahap kajian itu pun belum dipastikan kapan akan diterapkan. “Kajian tadi tidak terbatas sampai kapan, kan koordiansi perlu waktu. Bisa lagu daerah dan lain,” katanya.
Yang terpenting lagi, menurut Idris, adalah pemasangan kamera pengawas atau CCTV yang terkoneksi secara langsung ke ruang data di kantor Pemerintah Kota Depok.
“Itu nanti wali kota bisa meneriaki atau memantau warga dan petugas Dishub untuk berjaga, dan saya bisa melihat langsung karena akan ada terpasang sejumlah CCTV jadi saya bisa lihat anggota Dishub yang lengah,” tutupnya.
(*)