Harian Sederhana – Saat ini sedang ramai diperbincangkan tentang lagu yang akan diputar di lampu merah pada beberapa ruas jalan di Kota Depok, meluruskan persepsi publik yang sudah terbangun saat ini, perlu saya sampaikan bahwa yang akan diputar adalah pesan-pesan tiblantas, baik itu berupa himbauan maupun berupa lagu.
Pemutaran tersebut pun tidak akan diputar sepanjang hari di traffic light (TL), akan tetapi pemutaran pesan-pesan tersebut hanya diputar pada saat lampu merah saja dengan durasi 45 sampai 60 detik.
Hal ini bukan sesuatu yang baru, di beberapa kota besar, suara di TL beragam bunyinya, ada yang berbunyi suara “twiiit…. twiiit….” atau “teeet… teeet”, ada juga suara “pippop…. pippop”.
Bunyi tersebut dapat menjadi penanda bagi penyebrang jalan untuk waspada, sebagai media sosialisasi tiblantas, serta peringatan bagi pengguna kendaraan untuk tertib di jalan.
Pemkot Depok akan mengoptimalkan peralatan yang sudah ada di TL yang sudah dilengkapi dengan CCTV yang terkoneksi dengan ATCS (Area Traffic Control System ) di Dishub dan D’COR di Balaikota.
Kegiatan ini menjadi salah satu bagian dari konsep “Joyful Traffic Management” yang coba kita rumuskan melalui kolaborasi pendekatan engineering dengan pendekatan seni.
Tujuannya agar pengguna jalan bisa tertib sehingga memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan lainnya. Kami pun memberdayakan musisi jalanan kerjasama dengan komunitas seni dan K3D, mereka diberikan spot di Terminal Depok untuk tampil, hal ini bertujuan agar ruang-ruang publik bisa memberi manfaat untuk warga dengan tanpa melanggar aturan.
Dari sisi “engineering” nya kita sedang merumuskan manajemen rekayasa yang cocok dengan kondisi mutakhir Kota Depok, sebagaimana data yang ada sebagai hasil survey kinerja jaringan jalan, sebagai contoh saat ini Level of Service (LoS) Jalan Dewi Sartika dan Margonda Raya saat weekend sudah pada kategori D (artinya sudah arus tidak stabil), di lain pihak kita sudah tidak mungkin melebarkan lagi jalan, maka manajemen rekayasa lalu lintas perlu dilakukan, ada beberapa alternatif yang sedang intensif dibahas diantaranya melalui contra flow di Jalan ARH untuk merespon headway kereta api yang saat ini 3-5 menit sehingga timbulkan kemacetan, kanalisasi jalur motor dan mobil atau melalui pembatasan kendaraan pada saat weekend karena puncak kemacetan terjadi saat weekend, kemungkinan-kemungkinan ini sedang dibahas intensif dengan Tim Ahli, Kepolisian dan juga BPTJ.
Selain itu, kami dengan Pemerintah Provinsi Jabar sedang merencanakan pembangunan underpass Dewi Sartika untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. Dan banyak lagi upaya lainnya.
Dari sisi penganggulangan hambatan samping seperti parkir di bahu jalan, kami mencoba fasilitasi dengan melakukan pendekatan dengan dunia usaha dan aplikator online dalam penyediaan shelter ojol. Saat ini sudah ada di Kawasan STADELA yang kita fasilitasi dengan pendekatan community based, menyelesaikan masalah secara bersama-sama dengan mereka, pemerintah hadir memfasilitasi.
Jadi aksen musik di lampu merah merupakan bagian kecil dari rencana besar Traffic Management di Kota Depok, melalui upaya kolaborasi manajemen lalu lintas dengan seni, kolaborasi antara engineering dengan seni sebagai upaya propaganda tertib berlalu lintas dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan lalu-lintas.