Harian Sederhana, Bekasi – Sebagai wujud nyata dalam pengimplementasian proses pembelajaran di sekolah, serta mencegah polusi udara, siswa SMP Negeri 32 Bekasi mengembangkan Green House.
Kepala Sekolah SMP Negeri 32 Bekasi, Yeti Eka Sumiati, menuturkan bahwa konsep Green House yang dikembangkan para siswa di sekolah tidak lain untuk memberikan proses edukasi kepada para siswa mengenai manfaat mengelola limbah atau sampah yang ada di lingkungan sekolah untuk dijadikan barang yang bermanfaat.
“Para siswa dibimbing oleh para guru, mengembangkan teknik komposting yang kemudian diaplikasikan melalui media tanaman,” ungkap Yeti.
Selain itu, jelas Yeti, melalui konsep Green House tersebut, siswa juga diajak untuk menjaga keindahan lingkungan disekitar melalui pencegahan penyebaran polusi udara serta mengkampanyekan lingkungan yang bersih.
“Keberadaan Green House ini juga sebagai upaya mengkampanyekan pencegahan polusi udara melalui tanaman yang ditanam di dalamnya dan menjaga lingkungan agar tetap bersih,” ulasnya menambahkan.
Untuk tanamannya sendiri, pihak sekolah dan para siswa yang menyediakannya. Sehingga keberadaan Green House SMP Negeri 32 Bekasi mampu menghadirkan suasana belajar yang lebih kondusif serta mampu menghasilkan udara yang lebih baik.
“Untuk tanamannya sendiri, para siswa dan guru yang menyediakannya dan diharapkan keberadaannya mampu menghadirkan suasana belajar yang lebih kondusif,” terangnya.
Selain itu, dengan keberadaan Green House, para siswa juga bisa melakukan penelitian hingga pengamatan mengenai perkembangan tanaman yang ditanam secara hidroponik.
“Para siswa juga bisa melakukan penelitian melalui Green House tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah, mengaku sangat mengapresiasi keberadaan Green House di SMP Negeri 32 Bekasi tersebut.
Dijelaskannya, keberadaan Green House yang didalamnya diisi oleh beberapa tanaman dengan beberapa sistem tanam, seperti hidroponik, diharapkan mampu memberikan dan menambah wawasan para siswa di sekolah tersebut.
“Sangat baik sekali, karena mampu menambah wawasan para siswa karena siswa terlibat langsung di dalam proses pengelolaannya dan semoga sekolah lain bisa mengikuti hal serupa,” tuturnya.
Ia mengatakan, apa yang dilakukan oleh pihak sekolah merupakan ide kreatif para tenaga pendidik dan siswanya, terutama mengenai kepedulian akan lingkungan serta pencegahan polusi udara melalui tanaman.
“Sangat kreatif dan bagus sekali, bahkan hal ini sangat dianjurkan oleh pemerintah,” pungkasnya.
(*)