Menu

Dark Mode
Perjuangan Nanu Membangun Bisnis Advertising Mulai Bisnis WO dari Nol, Kini Teh Yani Kantongi Omset Ratusan Juta Per Bulan

Bogor

Siswa SD Dihipnotis

badge-check


					Kejadian ini dialami siswa kelas 5 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tajur 2, Kecamatan Bogor Timur. Perbesar

Kejadian ini dialami siswa kelas 5 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tajur 2, Kecamatan Bogor Timur.

Harian Sederhana, BOGOR – Aksi penculikan anak sekolah dengan cara menghipnotis terjadi di Kota Bogor, Selasa (06/08), sekitar pukul 10.00 WIB. Kejadian ini dialami siswa kelas 5 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tajur 2, Kecamatan Bogor Timur.

Korban, GFR bersama orangtuanya saat ditemui menjelaskan, bahwa dirinya dihipnotis ketika pundaknya ditepuk lelaki tak dikenal saat jajan di depan sekolah. Seketika, ia tidak sadarkan diri dan menuruti saat diajak pergi oleh pelaku dengan menggunakan sepeda motor.

Namun nahas, ketika motor yang dikendarai pelaku dengan korban sedang melaju, tiba-tiba kehabisan bensin. Akhirnya, lelaki itu mencari tempat penjual bensin. Rupanya, saat motor di dorong, korban yang saat itu mulai sadar segera mengunakan kesempatan untuk melarikan diri ke wilayah pemukiman warga dan meminta perlindungan.

Seketika, seorang pemuda yang sedang berada di lokasi langsung mengamankan dan mengantarkan korban ke Gereja Zebaoth, Kota Bogor. “Saya diantar ke situ (gereja-red) atas permintaan ku,” ujar GFR.

Ternyata setibanya di gereja, salah seorang pengurus gereja mengenalinya dan langsung menghubungi orangtua korban.

Tak lama kemudian sekitar pukul 11.00 WIB, kedua orang tuanya dan kepala sekolah beserta guru korban didampingi dari jajaran Kepolisian Resort Bogor Kota dan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bogor, H. Fahrudin tiba di lokasi Gereja Zebaoth.

Atas kejadian itu Kadisdik Kota Bogor, H. Fahrudin mengingatkan dan menginstruksikan kepada sekolah-sekolah yang ada di lingkungan Disdik Kota Bogor agar senantiasa waspada, jaga ketertiban sekolah dengan tidak membiarkan para penjemput lalu lalang keluar masuk halaman sekolah.

“Bila perlu tutup pagar selama kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung. Begitu juga dengan para orang tua maupun penjemput agar dapat bekerja sama untuk tidak menunggu putra putrinya di dalam halaman sekolah. Karena, hal itu menyebabkan lingkungan sekolah tidak tertib, tidak kondusif dan rawan disusupi orang-orang yang berniat jahat. Selain itu, akan memudahkan guru dalam memantau peserta didiknya selama KBM berlangsung,” pungkasnya. (*)

Facebook Comments Box

Read More

Angka Kehamilan di Bogor Tinggi Saat Pandemi Covid-19

4 Juni 2020 - 02:56 WIB

Beras Bansos di Gunung Putri Kurang Berkualitas

3 Juni 2020 - 22:40 WIB

Jalur Puncak Berlapis Sekat TNI, Polisi dan Dishub

3 Juni 2020 - 22:34 WIB

Empat Ribuan Calon Jemaah Haji Batal Berangkat

3 Juni 2020 - 22:28 WIB

Pasien Covid-19 Asal Ciseeng Akhirnya Dirawat di RSUD

3 Juni 2020 - 22:25 WIB

Trending on Bogor