Harian Sederhana, Depok – Sebagai upaya mewujudkan lingkungan yang hijau dan asri di Kota Depok, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) rutin memberikan sosialisasi Program Kampung Iklim (Proklim). Bahkan, DLHK saat ini tengah fokus menyosialisasikan Proklim di 11 kecamatan.
“Sosialisasi sedang kita lakukan ke berbagai wilayah di Kota Depok. Kami berupaya untuk bisa menjangkau semua wilayah. Setiap kegiatan, kami selalu mengundang pegiat lingkungan yang ada di setiap kelurahan,” ujar Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Konservasi DLHK Kota Depok, Eti Yuniarti usai Sosialisasi Proklim di Aula Kelurahan Bojongsari, Rabu (07/08).
Dikatakannya, banyak terjadi bencana terkait kondisi iklim yang tidak menentu seperti banjir, kekeringan, longsor dan kejadian lainnya, sehingga menimbulkan korban jiwa serta kerugian ekonomi dan ekologi. Kondisi tersebut perlu disikapi dengan memperkuat aksi nyata, terutama dimulai dari tingkat yang paling rendah yaitu RW.
“Harus ada upaya adaptasi untuk meningkatan kapasitas seluruh pihak dalam menghadapi perubahan iklim tersebut. Pemilahan sampah juga perlu dilakukan agar lebih luas lagi cakupannya, termasuk peningkatan ketahanan pangan, serta pengolahan dan pemanfaatan air limbah,” ucapnya.
Senada dengan itu, Wali Kota Depok, Mohammad Idris, mengajak seluruh RW di untuk bisa merangkul warga dalam menyikapi perubahan iklim. Dirinya juga berharap, agar wilayah yang sudah mendapat predikat Proklim, bisa menularkan informasi ke wilayah yang belum.
“Semangat gotong royong harus kita tanamkan untuk menyukseskan Proklim. Mudah-mudahan lurah, RT, RW, LPM, PKK serta tokoh masyarakat bisa menjalankan program yang sudah dicanangkan pemerintah untuk Kota Depok yang lebih baik lagi,” tutupnya.
DLHK Kota Depok juga telah memetakan 10 lokasi yang berpotensi untuk menjadi Program Kampung Iklim (Proklim). Proklim yang dicanangkan pemerintah pusat tersebut, merupakan program yang memberikan pengakuan terhadap partisipasi aktif dari masyarakat terhadap lingkungan.
“Kami sudah petakan ada 10 wilayah yang bisa diusulkan dalam Proklim ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2020. Jumlah ini juga menjadi target kami untuk mewujudkan Proklim selanjutnya,” ujarnya.
Adapun 10 lokasi yang dimaksud, kata Eti, yaitu RW 02 dan RW 09 Kelurahan Baktijaya, RW 11 dan RW 24 Kelurahan Mekarjaya, RW 03 Kelurahan Tugu. Selain itu, RW 02 Kelurahan Cisalak Pasar, RW 04 Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, RW 14 Kelurahan Bojongsari, RW 1 Kelurahan Ratujaya serta RW 7 Kelurahan Limo
“Untuk mewujudkannya, kami butuh dukungan semua pihak termasuk RT, RW, PKK, dan LPM. Kami juga akan lakukan pendampingan demi terciptanya wilayah Proklim,” katanya.
Diakuinya, pendampingan akan dilakukan, untuk menambah beberapa unsur yang harus ada dalam Kampung Proklim. Seperti sumur biopori, sumur resapan, pemilahan sampah, bank sampah dan lain-lain.
“Mereka harus menambahkan lahan hijaunya, sambil nanti akan kita berikan beberapa bantuan seperti pot, bibit dan alat biopori. Akan kita bimbing dan beri sosialisasi, yang terpenting adalah semangat warganya. Mudah-mudahan harapan ini sesuai dengan kenyataan di lapangan,” ucapnya. (*)