Harian Sederhana, Cikarang – Suasana penuh kesedihan menyelimuti acara rapat mediasi orang tua siswa bersama pihak pendidikan dan Muspika Babelan di Aula Kantor Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.
Suasana tersebut pecah menjadi kesedihan ketika salah satu wali murid menceritakan psikologis anaknya yang sedikit terganggu akibat kurang lebih tiga minggu belum bisa sekolah di SMP Negeri Kecamatan Babelan, Senin (08/08).
“Saya sedih melihat anak saya yang hanya bisa melihat temannya memakai seragam SMP Negeri dan berangkat sekolah dari jendela kaca rumah. Dia enggan untuk bermain dan hanya bisa melihat seragam putih biru yang sudah saya belikan tergantung dibalik lemari baju,” ungkapnya.
Dirinya berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi maupun pihak terkait bisa segera memberi solusi agar anak-anaknya bisa sekolah di SMP Negeri, bukan hanya sekedar mediasi. Ia juga kasihan terhadap masa depan anaknya bila sampai putus sekolah.
“Saya mohon demi masa depan anak saya, tolong beri kesempatan anak saya untuk sekolah di SMP Negeri Babelan. Tolong Bupati Bekasi dengarkan jeritan kami ini. Tolong!!,” ucapnya sambil meneteskan air mata.
Sementara itu Ketua Tim Peduli Anak Bangsa, Juhro Kelana merasa miris dengan apa yang terjadi di SMP Negeri Babelan. Dirinya berjanji ketika sampai Rabu ini tidak ada keputusan maka ia bersama ratusan wali murid akan mendatangi Bupati Bekasi.
“Kami akan datangi Bupati Bekasi (Eka Supria Atmaja) untuk meminta kebijakan agar anak anak Babelan bisa sekolah di SMP Negeri Babelan, Khususnya SMPN 1 Babelan. Ratusan wali murid pun akan saya giring menemui Pak Eka,” tegasnya. (Tio)