Menu

Mode Gelap
Perjuangan Nanu Membangun Bisnis Advertising Mulai Bisnis WO dari Nol, Kini Teh Yani Kantongi Omset Ratusan Juta Per Bulan

Bogor

Warga Cibuluh Protes Limbah Holand Bakery

badge-check


					Warga Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, melakukan protes adanya pembuangan limbah dari pembuatan roti Holand Bakery. Perbesar

Warga Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, melakukan protes adanya pembuangan limbah dari pembuatan roti Holand Bakery.

Harian Sederhana, Bogor – Warga Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, melakukan protes adanya pembuangan limbah dari pembuatan roti Holand Bakery yang dinilai mencemari lingkungan.

Salah seorang warga setempat mengaku, air limbah yang keluar dari dalam pembuatan roti itu telah mencemari lingkungan menyebabkan bau menyengat sehingga menggangu kenyamanan warga. Bahkan kata dia sejumlah warga ada yang terkena penyakit Muntaber.

Menyikapi hal itu, Kadis Lingkungan Hidup Kota Bogor, Elia Buntang mengaku sudah menurunkan tim ke lokasi untuk memeriksa amdal di pabrik roti itu. Dan hasilnya akan ditindak lanjuti.

“Kita sudah turunkan tim kesana dan mereka masih disana. Jadi belum ada laporan lagi,” kata Elia, Senin (12/8)

Terpisah Camat Bogor Utara, Rahmat Hidayat mengatakan bahwa menyikapi persoalan itu sudah dilakukan rapat bersama antara warga, Dinas LH dan pihak pemilik pembuatan roti.

Terkait masalah perizinan, lanjut Camat, semua perizinan sudah lengkap, hanya saja akhir akhir ini terjadi kebocoran limbah sehingga mengganggu kenyamanan warga disekitarnya.

“Telah dilakukan musyawarah dan rapat bersama, ada sejumlah poin kesepakatan dalam rapat tadi,” ujar Rahmat.

Ia menjelaskan bahwa saat ini produksi pembuatan pabrik dihentikan dulu karena harus diperbaiki sistem pengelolaan limbah atau amdalnya.

Untuk pembuangan saluran drainase lanjut dia, juga harus dipisahkan antara toko dan untuk ke warga. “Semua aktivitas dihentikan dulu sampai persoalan amdal selesai. Selain itu, menyangkut dokumen UPK dan UKL yang sudah ada, harus dipenuhi semua karena masih ada yang belum direalisasikan,” jelasnya.

Masih kata Rahmat, soal jam kerja juga dibahas dalam rapat, jam operasional kerja harus sampai pukul 23.00 WIB. Termasuk soal tenaga kerja, warga disekitarnya harus dipekerjakan di Roti Holand tersebut.

Diakuinya, keluhan keluhan warga juga harus diakomodir dan direalisasikan, seperti memperbaiki tembok yang retak retak, mengaci tembok pagar dan mengecat agar tidak terjadi rembesan air limbah.

“Semua aspirasi dan keinginan warga harus diakomodir. Soal jam kerja dan tenaga kerja, harus dipenuhi juga oleh pihak Holand Bakery itu. Musyawarah tadi untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi,” pungkas dia. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Angka Kehamilan di Bogor Tinggi Saat Pandemi Covid-19

4 Juni 2020 - 02:56 WIB

Beras Bansos di Gunung Putri Kurang Berkualitas

3 Juni 2020 - 22:40 WIB

Jalur Puncak Berlapis Sekat TNI, Polisi dan Dishub

3 Juni 2020 - 22:34 WIB

Empat Ribuan Calon Jemaah Haji Batal Berangkat

3 Juni 2020 - 22:28 WIB

Pasien Covid-19 Asal Ciseeng Akhirnya Dirawat di RSUD

3 Juni 2020 - 22:25 WIB

Trending di Bogor