Harian Sederhana, Bogor – Pesta rakyat yang digelar di Kampung Ciharashas, Mulyaharja, Bogor Selatan, Kota Bogor berlangsung meriah pada Minggu 18 Agustus 2019.
Kemeriahan paling terasa pada saat lomba gebuk bantal antara Wali Kota Bogor Bima Arya dan Camat Bogor Selatan Atep Budiman.
Pasalnya, peserta yang bertanding antara Wali Kota Bogor Bima Arya dengan Camat Bogor Selatan Atep Budiman. Keduanya bertanding gebuk bantal dengan posisi duduk di bambu yang diletakkan di atas kolam.
Saling sorak dari penonton yang sebagian besar warga terdengar saat berjalannya pertandingan. Sementara di arena pertandingan, Bima dan Atep saling beradu pukul menggunakan bantal guling.
Tak hanya berusaha menjatuhkan lawan ke kolam, orang nomor satu di Kota Bogor itu sesekali menyelingi candaan dengan menggelitiki tubuh Atep. Sayang, Bima hilang keseimbangan hingga akhirnya jatuh mendarat di kolam pada menit ke 2.
Usai lomba, Bima Arya mengatakan, bahwa pesta rakyat yang merupakan agenda tahunan dan diikuti jajarannya lingkungan Pemkot Bogor beserta warga ini untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan.
“Ini tradisi dari tahun ke tahun. Tak ada lagi momen selain di pesta rakyat dimana keluarga besar Pemkot tanpa jarak dengan rakyat, bahkan bisa memukul wali kota, menjegal wali kota, bisa memeluk dan bisa ketawa bebas di pesta rakyat ini,” ujarnya.
Bagi Bima, semua perlombaan tradisional ini sangat dinikmati olehnya. Namun, ada perlombaan yang dianggapnya paling seru dan ditunggu oleh banyak warga, yakni gebuk bantal.
“Semuanya seru, tapi paling ditunggu warga, perang bantal. Karena resikonya tinggi tapi hiburannya juga tinggi. Jadi di situ benar-benar tanpa jarak, wali kota dengan camat, camat dengan warga,” ungkapnya.
Sementara itu, Atep Budiman menjelaskan, dipilihnya Kelurahan Mulyaharja karena TP PPK berhasil meraih penghargaan sebagai penerima Pelaksana Terbaik Pemanfaatan Halaman Pekarangan (Hatinya PKK) kategori kota di tingkat nasional tahun 2019.
“Dipilih Mulyaharja dikarenakan ada historis, kemarin kita sudah berjuang dengan warga untuk menggapai hasil maksimal dan Alhamdulillah Hatunya PKK berhasil meraih predikat di tingkat nasional,” katanya
Dan hari ini kata dia, tinggal bersukacitanya dan bersyukur atas wujud kebersamaan, diantaranya menempatkan pesta rakyat tahun 2019 di Kampung Ciharashas.
Sisi lain, lanjut Atep, pesta rakyat ini juga sebagai ajang untuk mempromosikan sekaligus meminta dukungan kepada semua pihak terkait pengembangan potensi-potensi lokal yang dimiliki Kelurahan Mulyaharja untuk bersama-sama mewujudkan Kampung Tematik.
“Jadi tak hanya sekedar lomba PKK yang telah berhasil diperoleh, kedepan ada potensi lain di sini, seperti padi organik, kampung alpukat yang sedang digarap, minimal sambil promosi kepada para pejabat Pemkot dan semua pihak, memohon dukungan supaya bisa mewujudkan Kampung Tematik ini karena banyak manfaat bagi warga secara ekonomi,” ungkapnya.
Tak hanya gebuk bantal, pesta rakyat dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan ke-47 ini digelar berbagai perlombaan tradisional lain, di antaranya panjat pinang, bakiak, tarik tambang dan balap karung. Selain warga, kegiatan ini diikuti wali kota Bogor dan wakilnya beserta jajaran dari mulai kepala OPD hingga aparatur wilayah. (*)