Menu

Mode Gelap
Perjuangan Nanu Membangun Bisnis Advertising Mulai Bisnis WO dari Nol, Kini Teh Yani Kantongi Omset Ratusan Juta Per Bulan

Bekasi

7.623 Warga Bekasi Terjangkit Penyakit Pernapasan

badge-check


					7.623 Warga Bekasi Terjangkit Penyakit Pernapasan Perbesar

Harian Sederhana, Bekasi – Pencemaran udara di Kota Bekasi, yang makin parah dampak kemarau panjang dan gas buang kendaraan makin mengkhawatirkan. Dampaknya, kesehatan masyarakat kota itu terganggu. Dua penyakit pernapasan, tuberculosis (TBC) serta Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) menyerang warga Kota Bekasi.

Untuk penderita TBC selama 2019 jumlahnya mencapai 4.260 kasus. “Sedangkan untuk penderita ISPA, jumlahnya mencapai 3.363 kasus selama 2019 ini. Dua penyakit yang melanda pernapasan ini penyebabnya akibat polusi udara,” terang Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi Dezy Syukrawati seperti dikutip dari Indopos, Minggu (18/08).

Menurut dia juga, pengenaan masker menjadi upaya pencegahan penyebaran penyakit pernapasan tersebut. “Termasuk, warga harus menjalani hidup bersih. Yakni, selalu cuci tangan usai beraktivitas di luar ruangan,” ujarnya.

Selama ini, tindakan pencegahan yang dilakukan Dinkes Kota Bekasi hanya berupa sosialisasi pentingnya penggunaan masker. “Meski begitu, belum ada rencana pemberian masker gratis kepada masyarakat. Karena penyuluhan tentang pentingnya pengenaan masker sudah cukup baik,” jelasnya.

Dezi juga mengaku, semua jenis penyakit pada dasarnya membahayakan jika tidak ditangani lebih awal termasuk penyakit dampak akibat polusi udara ini. “Kondisi dua penyakit pernapasan, ISPA dan Tb menyerang bila kondisi fisiknya lemah,” cetusnya.

Karena itu, dia berharap masyarakat bisa mengkonsumsi makanan yang bergizi agar terhindar dari dua penyakit tersebut. “Untuk mengurangi emisi kendaraan yah dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi,” bebernya.

Selain itu, Dezi juga meminta agar masyarakat tidak membakar sampah yang ada di lingkungannya. “Selain akibat asap knalpot kendaraan, penyakit Tb dan ISPA juga bisa disebabkan pembakaran sampah. Jadi sampah jangan dibakar,” cetusnya.

“Rata-rata, penderita tuberculosis atau TBC yang dirawat di RSUD setiap bulannya mencapai 110 orang. Itu terjadi sejak Januari sampai Juli 2019,” terang Kabid Perawatan RSUD Kota Bekasi, Sudirman.

Sudirman menambahkan, jumlah penderita TBC cenderung lebih banyak tahun ini. Bila direkapitulasi sejak awal 2019, ada 4.260 kasus. Untuk penderita Tb perawatannya dilakukan di salah satu ruangan khusus. Disediakanya lantai khusus lantaran penyakit yang menyerang paru-paru itu mudah menular.

“Jadi penderita penyakit ini dipisahkan perawatannya dari penderita penyakit lain,” katanya lagi.

Bahkan, RSUD Kota Bekasi berencana mengoperasikan gedung khusus bagi perawatan penderita Tb. Jadi, pasien penyakit TBC akan dapat penanganan khusus. “Akan ada gedung khusus untuk penderita penyakit paru terpadu. Tapi masih dalam persiapan dan belum dioperasikan,” tandasnya. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

2.176 Calon Jemaah Haji Karawang Gagal Berangkat

4 Juni 2020 - 08:10 WIB

Kota Depok Siap Laksanakan AKB

4 Juni 2020 - 07:30 WIB

Angka Kehamilan di Bogor Tinggi Saat Pandemi Covid-19

4 Juni 2020 - 02:56 WIB

Depok Ajukan PSBB Proporsional 5-19 Juni

3 Juni 2020 - 22:47 WIB

Pemkab Bekasi Teken Komitmen Penanganan Banjir dan Longsor

3 Juni 2020 - 08:48 WIB

Trending di Bekasi