Harian Sederhana, Bogor – Kehikmatan pelantikan 50 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor priode 2019-2024 di ruang paripurna DPRD, Selasa (20/8) diwarnai aksi sejumlah mahasiswa.
Aksi mahasiswa di ruang paripurna DPRD itu terjadi setelah pembacaan pelantikan 50 anggota DPRD untuk menyampaikan aspirasi soal fakta integritas dari anggota DPRD Kota Bogor.
Seperti diketahui, sebelum MC mempersilahkan pembacaan do’a, dua orang mahasiswa tiba-tiba merangsak masuk ke depan sidang paripurna sambil berteriak.
“Hidup mahasiswa, Hidup mahasiswa, Hidup mahasiswa,” teriak dua mahasiswa ditengah kegiatan pelantikan para wakil rakyat itu.
Seelah itu dari barisan atas ruang paripurna ada delapan orang mahasiswa membentangkan spanduk juga diiringi teriakan ‘hidup mahasiswa’.
Hal itu sontak membuat tamu undangan bingung. Dan aksi para mahasiswa juga sempat membuat para petugas keamanan dan Satpol PP Kota Bogor bersiaga untuk mengamankan mahasiswa.
Tapi, akhirnya dua mahasiswa itu diterima oleh Ketua DPRD sementara Atang Trisnanto. Dan acara tetap berjalan dengan lancar hingga diakhir acara.
Saat dikonfirmasi, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menanggapi, bahwa apa yang dilakukan mahasiswa tersebut adalah sebuah penyampaian aspirasi.
Yang penting lanjut Politisi PAN itu, bagaimana bisa sama-sama mengawal program pembangunan, kalau soal cara menyampaikan bisa macam macam.
“Tapi kan juga sudah selesai jadi itu diujung acara saya rasa enggak apa-apa itu kan diujung acara. Tuntutannya tadi lebih kepada harapan temen-teman agar dewan berpihak kepada rakyat sama sepeti saya dilantik sebagai wali kota juga sama teman-teman menyampaikan fakta integritas juga,” ungkapnya.
Semetara itu Ketua DPRD
Kota Bogor Sementara Paska Pelantikan Atang Tristanto mengaku cukup kaget dengan aksi mahasiswa tersebut.
“Iya saya agak kaget apa karena saya aktivis pernah demo jadi di demo. Tapi saya sih belum pernah masuk ke dalam situ, yang jelas tadi yang ditawarkan mahasiswa normatif terkait misalkan tidak korupsi menyampaikan aspirasi kemudian menjaga kinerja menjunjung tinggi peraturan dan tata tertib,” terangnya.
Atang juga mengatakan, bahwa anggota DPRD Kota Bogor tidak anti kritik dan masukan, sehingga penyampaian aspirasi merupakan hal lumrah.
“Saya kira ini juga jadi cambuk juga bagi kami, diawal amanat sudah diberi amanah. Kami sangat terbuka untuk mendapatkan nasehat dan masukan jadi juga dari masyarakat ataupun tokoh,” pungkas Politisi PKS itu. (*)