Menu

Mode Gelap
Perjuangan Nanu Membangun Bisnis Advertising Mulai Bisnis WO dari Nol, Kini Teh Yani Kantongi Omset Ratusan Juta Per Bulan

Opini Bisnis

Coffe Morning IBH : Kompetisi Pada Dunia Pendidikan

badge-check


					Coffe Morning IBH : Kompetisi Pada Dunia Pendidikan Perbesar

Fenomena tawuran anak-anak di tingkat SMA/SMK kerap sekali terjadi terutama di kota-kota besar tidak kecuali di Depok. Sistem pendidikan yang berubah-ubah dari mulai kurikulum sampai sistem penerimaan siswa baru juga tidak kalah menarik untuk menjadi perbincangan.

Masih ingat kasus sistem ujian nasional yang membawa korban siswa sampai terjadi bunuh diri. Siswa yang sudah diterima perguruan tinggi negeri gak lulus UN ?, akhirnya sekarang sistem UN tidak lagi menjadi momok bagi siswa dalam menghadapi kelulusan.

Bukan selesai masalah pendidikan sampai disitu, muncul sistem penerimaan siswa berbasis zonasi. dengan berbagai dalil zonasi ditetapkan, dengan berbagai dalil pula masyarakat pro dan kontra.

Ditengah hiruk pikuk sistem pendidikan yang masih mencari bentuk satu yang selama ini masih terjadi yaitu tawuran. Suatu indikasi sistem pendidikan yang belum berhasil. Akar persoalan yang belum terjawab dalam mendidik anak di sekolah.

Banyak para pakar psikolog dan pakar pendidikan mengevaluasi dari mulai kurikulum sampai metoda pendekatan pengajaran. Termasuk evaluasi terhadap mata pelajaran yang dulu orang tua kita ajarkan seperti tata krama kesopan sdh tidak ada.

Pelajaran agama yang hanya diberikan porsi sedikit dalam satu pekan katanya juga menjadi gampangnya siswa tawuran. Memang banyak hal harus kita benahi, bukan saja menyangkut masalah sekolah, guru, fasilitas pendidikan dan lain-lain. Tapi ternyata faktor ekonomi politik juga mempengaruhi masalah-masalah pendidikan.

Kita tengok negara sebelah seperti Singapura yang kita anggap maju di bidang pendidikan sejak 2018 sudah mengubah paradigma pendidikan ‘belajar bukan kompetisi’ apakah memang siswa yang tawuran karena tersisih dari kompetisi di sekolah sehingga mengekspresikan kekuatannya di jalan kepada sekolah lain.

Atau sebuah persoalan keluarga yang dibawa dalam ruang terbuka dijalan. Atau permasalahan besar bangsa ini yang masih mementingkan politik sebagai pendidikan menjadi korban yang tak terelakkan.

Semoga para pembesar negeri ini bisa memberikan jalan keluar agat rakyatnya tidak menjadi korban keserakahan dan ketamakan karena mau dibilang akulah yang bisa.

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Pentingnya Sabar

4 Juni 2020 - 08:20 WIB

New Normal, Saatnya Jokowi Percepat Agenda Politik

2 Juni 2020 - 17:00 WIB

Pancasila dan Pandemi

2 Juni 2020 - 14:55 WIB

Idul Fitri yang Berbeda

2 Juni 2020 - 07:11 WIB

New Normal Yang Tidak Normal

2 Juni 2020 - 07:00 WIB

Trending di Opini Bisnis