Harian Sederhana, Bogor – UPT PD Pasar Cigombong berjanji akan menginventarisir Pedagang Kaki Lima (PKL) yang disoal pedagang kios disepanjang pintu masuk Pasar Cigombong.
Hal itu diungkapkan Wawan Pjs UPT PD. Pasar Cigombong, dalam menanggapi adanya aduan pedagang Pasar Cigombong.
“Pertama-tama kita inventalisir dengan adanya permasalahan dilapangan, lalu kita kroscek kelapangan dan hasilnya kenapa muncul PKL di area jalan masuk kepasar cigombong,”ungkapnya
“Dasarnya darimana gitu, setelah kita amati emang wajar sih sipara pedagang mengeluh karena obset mereka mungkin sedikit terganggu karena jenis jualan mereka sama,”sambungnya.
Diakuinya, setelah dilakukan pengecekan kelapangan baru disadarinya jalan masuk pintu pasar sesak oleh PKL.
” Dan setelah saya amati memang sangat mengganggu akses masuk jalan Pasar Cigombong, karenakan lokasi jalan disitu cukup padat ditambah lapak-lapak mereka yang cukup mengganggu,”akunya.
Pihaknya pun meminta para pedagang pasar untuk membuat surat pernyataan keberatan dengan adanya PKL.
“Kita minta para pedagang bikin surat protes aspirasi para pedagang untuk diadukan kepihak pasar. Kita tampung beserta tanda tangan dan KTP nya. Sebagai dasar kita untuk menyampaikan kepihak berkompeten , dalam hal ini pihak Muspika Pol PP,” imbuhnya.
Karena menurutnya, PKL itu berada diluar kawasan pasar yang dikelola PD Pasar. Karena kewenangannya ada di Satpol PP sebagai institusi penegak Perda.
“Mereka itu diluar pasar, secara kewenangan kita tidak sejauh itu, karena kewenangannya di Pol PP. Dari Jumlah pedagang yang mengadukan tertulis itu ada 50 orang. Mungkin bisa bertambah, setelah ada surat lampiran dari pedagang kita bikin surat lanjutkan ke Pol PP,” teranganya.
Joni seorang PKL saat ditemui menjelaskaskan bahwa, dirinya baru satu bulan.
“Kami berjualan disini baru satu bulan dan ijin sama warga setempat, kalau memang jualan kami disini dikeluhkan pedagang pasar kenapa gak dari dulu aja, tapi kami sadar dan siap ketika ada pembongkaran dari Pol pp, cuma tolong kalau mau dibongkar harus semuanya, soalnya pedagang dipinggir jalan ini yang sudah lama juga banyak bukan kami doang. Terangnya. (*)