Harian Sederhana, Depok – Menjelang dihelatnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok 2020, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P terus melakukan persiapan selain dengan menggelar penjaringan Bakal Calon (Balon) Wali dan Wakil Wali Kota Depok 2020.
PDI-P sendiri kabarnya berencana akan menggaet sejumlah partai politik (parpol) untuk berkoalisi. Hal tersebut ditegaskan Ketua DPC PDI-P Kota Depok, Hendrik Tangke Allo. Ia mengatakan, kurang lebih ada empat partai telah memberikan sinyal untuk berkoalisi.
Salah satu parpol yang disebut-sebut akan bergabung adalah Gerindra. Seperti diketahui, partai besutan Prabowo Subianto dikabarkan telah pecah kongsi dengan PKS beberapa waktu lalu dan siap berhadapan pada Pilkada Depok 2020.
“Yang ingin saya sampaikan adalah PDI Perjuangan siap berkoalisi dengan Gerindra. Tetapi kan tidak menutup kemungkinan koalisi ini akan menjadi koalisi besar karena komunikasi yang terbangun ada PDIP, Gerindra, Golkar, PPP maupun Demokrat dan mungkin ada lagi,” tutur Hendrik, Minggu (08/09).
Ketua partai berlambang banteng hitam bermoncong putih ini mengaku siap untuk bertarung dalam Pilkada Depok 2020 apabila nantinya ada instruksi langsung dari DPP. Bahkan, bila dirinya diperbolehkan memilih pendamping, dirinya merasa cocok dengan Ketua DPC Gerindra Depok, Pradi Supriatna.
Apalagi, lanjutnya, saat ini Pradi merupakan Wakil Wali Kota Depok. Figur Pradi sendiri baik dari sisi popularitas maupun elektabilitas dianggap tertinggi untuk saat ini.
“Kalau andaikan saya diperintahkan partai, tentu siap. Enggak mungkinlah saya tolak walaupun resikonya saya harus mundur dari legislatif. Kalau Bang Pradi saya cocok, apalagi kalau didukung partainya. Dokter Farabi dari Golkar juga cocok. Mereka anak-anak muda yang punya kompetensi, punya kapasitas tidak asal nyalon,” bebernya.
Namun Hendrik mengatakan, PDI-P tak ingin tergesa-gesa dalam merumuskan pencalonan. Dan saat ini, pihaknya masih membuka peluang untuk pendaftaran secara umum terutama jalur dari luar kader internal.
“Kita sudah buka pendaftaran untuk yang mau ikut seleksi maju di pilkada bersama PDI-P. Nanti ada tahapan dan mekanisme yang disiapkan termasuk uji kompetensi. Sampai saat ini baru ada tiga yang akan siap mendaftar. Kalau saya pribadi tergantung partai,” jelasnya.
Hendrik berharap, siapapun yang diusung PDI-P dan partai koalisi adalah sosok yang mengerti dan memahami betul persoalan di Kota Depok.
“Dia harus memahami apa persoalan di kota ini. Harus memiliki latar belakang yang cukup. Kita ingin menunjukan yang kita berikan kepercayaan adalah orang yang berkualitas. Kalau saya ditugaskan oleh ketum saya paham tentang kota ini, saya punya pengalaman di legislatif sebagai Ketua DPRD Depok selama lima tahun,” paparnya.
Sementara itu, saat ditanya mengenai apakah akan membuka komunikasi politik dengan PKS sebagai petahana, Hendrik menilai peluang itu nyaris mustahil. “Kami sampai hari ini belum ada komunikasi resmi dengan PKS. Tapi saya yakin PKS tak akan mau karena dia punya kandidat sendiri,” pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, PDIP, Gerindra, dan PKS adalah tiga partai kuat yang memiliki kursi terbanyak di DPRD Kota Depok. Kondisi tersebut dijadikan kesempatan bagi ketiganya untuk mencalonkan kandidat di Pilkada Depok 2020 mendatang. (*)
