Harian Sederhana, Depok – Ketua DPC Gerindra Depok, Pradi Supriatna akhirnya angkat bicara terkait pencalonan dirinya diajang Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) 2020 mendatang.
Tak hanya itu, pria yang menjabat sebagai Wakil Wali Kota Depok itu juga mengungkapkan perasaannya terkait usulan dari kader internal untuk bersaing dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Saya dengan PKS enggak ada masalah, kami dengan PKS teman. Tapi,” kata Pradi tak ingin melanjutkan ucapannya saat di konfirmasi wartawan pada Jumat, 6 September 2019.
Saat ini, ujar Pradi, pihaknya masih belum ingin fokus pada Pilkada lantaran ingin lebih konsentrasi untuk kepentingan masyarakat, khususnya warga Depok. “Banyak hal yang belum kami, saya bersama pak wali belum tuntaskan. Kami ingin fokus menyelesaikan janji-janji politik,” ujarnya.
Beberapa hal yang jadi perhatian Pradi, yakni masalah kemacetan, pendidikan dan kesehatan serta tingkat kesejahteraan warga Depok.
“Ada banyak hal yang menjadi prioritas kami, seperti menyiapkan solusi untuk mengurai kemacetan dengan pembenahan infrastruktur dan masih banyak lagi yang masih harus saya pikirkan demi kemajuan kota ini,” bebernya.
Ketika disinggung soal strategi di Pilkada, Pradi pun kembali menegaskan dirinya belum ingin membahas itu. “Saya masih ingin fokus menyelesaikan kerjaan yang telah diamanahkan. Kalau enggak percaya lihat saja di jalan atau dimana-mana, saya enggak pernah pajang atau nyebar foto kan,” imbuhnya.
Seperti diketahui, hubungan antara Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Depok seperti semakin pelik. Terganggunya harmonisasi antara kedua partai ini pun sepertinya akan berlanjut pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Depok 2020.
Kedua partai besar itu pun tampaknya dapat dipastikan akan mengusung sendiri calonnya masing-masing. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris DPC Gerindra Kota Depok, Hamzah kepada wartawan, Senin (02/09).
Wacana pengusungan calon wali kota dari Gerindra menyusul keputusan PKS yang dinilai telah mempunyai keputusan sendiri dan tak membuka peluang Gerindra untuk berkoalisi.
“Kami menindaklanjuti apa yang sudah diberitakan terkait pilkada, hasil koordinasi DPC. Kami sudah berkomitmen dengan hiruk pikuk terkait PKS akan mengusung kader PKS, maka kami tegaskan Partai Gerindra siap bertarung atau pecah kongsi dengan PKS,” tuturnya.
Terkait itu, Hamzah mengaku pihaknya akan bicara dan bertemu dengan partai lain untuk menentukan arah koalisi kedepan. Beberapa partai dinilai cokok diantaranya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Golongan Karya (Golkar) dan Partai Persatuan Pembangunan atau PPP.
“Tidak menutup kemungkinan salah satunya PDI-P yang intens, Golkar, PPP, dan itu selalu intens. Dan mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama lagi ada kesepahaman, kesepakatan untuk mengusung Wali dan Wakil Wali Kota Depok 2020,” bebernya.
Gerindra, tegas Hamzah, akan berpisah dengan PKS dalam Pilkada 2020 dan hal itu pun telah disampaikan langsung oleh Ketua DPC Gerindra, Pradi Supriatna yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Depok. Gerindra terpaksa meladeni ‘genderang perang’ PKS lantaran merasa tak dianggap sebagai kawan politik di pemerintahan.
“Kondisi sekarang pun selama empat tahun, seperti Gerindra tidak memiliki kepala daerah. Dari kesimpulan itu, kami akan bertarung. Menang kalah bagaimana kami bekerja, terutama anggota dewan yang punya basis masa. Seluruh pengurus DPC sampai ranting yang merupakan gerakan akar rumput dipastikan akan memenangkan calon,” bebernya.
Hamzah menegaskan, Gerindra berprinsip tidak mau lagi dipermainkan seperti pilkada yang sudah dijalankan. Pihaknya sepakat untuk menggerakkan mesin partai untuk berjuang dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
“Walaupun nama kami ada di pemerintah tapi kami tidak pernah diajak memerintah. Sangat kecewa, kita pun namanya politik dinamis, sah-sah saja. Kalau kita dulu bersama, sekarang sah saja bercerai. Kami sudah sepakat, DPC, PAC dan ranting akan terus berjuang,” ujarnya.
Saat ditanyakan apakah Gerindra sudah memiliki calon yang bakal diusung, Hamzah mengaku siapapun yang nanti dipilih maka akan mendapat dukungan penuh dari para kader maupun simpatisan. Untuk nama yang mencuat saat ini ialah Pradi Supriatna, kader internal sekaligus inkumben.
“Siapapun yang dicalonkan harus kita dukung. Sementara ini Ketua DPC, Bang Pradi Supriatna yang masih kita jagokan sampai saat ini,” bebernya.
Mengenai apakah ada peluang untuk mencalonkan Wali dan Wakil Wali Kota Depok 2020 dari internal sendiri, Hamzah mengaku secara aturan memang Gerindra dapat menelurkan pasangan calon tanpa harus berkoalisi. Namun, pihaknya akan tetap membuka pintu untuk semua parpol dalam mengusung pasangan calon.
“Kalau kekuatan bertambah (dengan berkoalisi-red) maka peluang kemenangan pun akan terbuka lebar,” imbuh Hamzah.
Ketika disinggung soal calon seperti apa yang akan diusung, Hamzah menyebut Gerindra akan memilih calon yang memiliki visi-misi sejalan, elektabilitas, dan yang paling penting memiliki komitmen dalam membangun Kota Depok menjadi lebih baik lagi.
“Dia (calon) juga harus memiliki pola pikir yang visioner dan energik serta berkomitmen bersama-sama menyelesaikan permasalahan di kota tercinta ini,” tandasnya. (Octa/Wahyu Saputra)